ANGGARA RAYNOR [COMPLETE]

Bagian 52

Tepat pukul 08.30 malam, anjani sedang bersantai nonton drama di kamar, tentu saja di temani gara yang sedang belajar di samping anjani, wanita itu juga membawa beberapa camilan untuk menemaninya menonton drama kesayangannya. Namun di tengah tengah menonton drakor, tiba tiba terbesit di pikirannya sesuatu hal. Tampak nya bayi yang ada di perutnya ini sedang mengidam sesuatu. 

Anjani langsung menatap suaminya dengan tatapan penuh harapan, lalu menyenggol lengan gara agar lelaki itu mau menatapnya, gara yang sedari tadi fokus nya kepada buku pun langsung menengok ke arah sang istri, tatapan yang di berikan oleh sang istri tentu saja membuat dirinya kebingungan. perasaanya juga jadi tak enak. 

"aku mau ketemu ali! bisa?" tanya anjani tiba tiba 

Gara mendelik terkejut dengan ucapan anjani "HAH? kamu ngapain mau ketemu sama dia? kamu ngidam ketemu ali sayang? kenapa ali si? kan aku ada, sama aku aja!"

"aku maunya ali bukan kamu! pokoknya gak mau tau, bawa ali kesini, aku ngidam pengen tampar pipinya!" tegas anjani dengan tatapan mematikan ke arah gara. 

daripada dirinya harus kembali kena semprot oleh istrinya, karena tak mau menururi kemauan istrinya, gara pun segera meraih ponselnya, dan mengirimkan pesan kepada ali untuk segera kerumahnya. 

Isi chat:

Di rasa urusan menghubungi ali sudah selesai, gara pun kembali menaruh ponselnya di meja nakas, lalu meraih salah satu buku yang belum sempat ia pelajari, anjani yang melihat hal itu hanya bersikap acuh, dan membiarkan suaminya itu melanjutkan belajarnya, anjani cukup puas gara langsung gerak cepat menghubungi ali ke sini, entah kenapa rasanya ia ingin sekali menampar ali,lalu ingin juga ali mengelus perut nya, anjani tidak mengatakan itu pada gara saat tadi, soalnya dia tau kalau gara pasti akan melarang ali untuk datang ke sini. 

===30 menit kemudian===

Ali pun sampai di rumah gara dan anjani, ia langsung memasuki rumah besar itu, dan kebetulan bertemu mama dan papa gara yang sedang bersantai di ruangan tv, Ali Segera menghampiri kedua orang tua gara hanya sekedar untuk salim, dan menanyakan kabar satu sama lain.