Setelah berbulan bulan menunggu kehadiran anak yang di kandung oleh anjani, akhirnya waktu itu datang juga. Sekarang usia kandungan anjani sudah memasuki 9 bulan. Dan tepat sekali sekarang ia sedang berjuang di ruangan persalinan. Sekarang tepat pukul 05.00 pagi, anjani merasakan mules pada perut nya tepat pukul 03.00 pagi, sata itu ia segera membangunkan gara, dan untung saja suaminya itu mudah di bangunkan.
Gara langsung menelfon supir nya untuk menyiapkan mobil. Mereka sampai di rumah sakit tepat pada pukul 03.20, Sesampainya di rumah sakit anjani langsung di masukkan ke dalam ruang persalinan.
Ternyata setelah di periksa oleh dokter rani, anjani baru memasuki pembukaan 5, Mereka aka melakukan persalinan jika anjani sudah di pembukaan 9-10.
Dengan senantiasa gara menemani istrinya itu di ruangan persalinan, rasa khawatir dan takut menumpuk jadi satu, ia benar benar kasihan melihat istrinya yang merasa kesakitan. Menggengam tangan nya denga erat untuk mengurangi rasa sakit.
"kamu semangat ya! babby arka pasti pengen banget ketemu kita" gara berusaha memberi semangat dan kata kata penenang kepada sang istri
anjani tersenyum simpul menggunakan tangan nya yang terdapat selang infus untuk menyibak poni gara yang menutupi rambut nya "kamu harus cukur rambut tuh, udah mulai panjang! aku jadi susah tau kalo mau liat muka kamu"
"iya nanti setelah baby arka lahir!" tegas gara
jawaban gara membuat anjani terkekah "santai aja pak jangan panik gitu, yang mau lahiran aku bukan kamu! kenapa kamu yang tegang"
"justru kamu yang mau lahiran aku khawatir" gerutu gara sedikit kesal
Tiba tiba saja dokter rani masuk membawa dua asisten nya "gimana anjani? kamu oke oke aja kan? sakit nya udah mulai sakit banget belum?"
"lumayan si" jawab anjani sedikit meringis.
"Yaudah saya cek dulu ya, bapak gara mau menemani istrinya di sini saja atau mau tunggu di luar? tampak nya bapak ketakutan gitu mengliat orang lahiran? phobia pak??" tanya sang dokter
gara menggeleng dengan mata mendelik "gak ada dok! saya gak ada phobia ngeliat orang lahiran, saya cuma khawatir saja sama istri saya! emang salah"
"ya gak salah si pak, hal gitu mah wajar, yaudah saya mau cek dulu" dokter rani mulai mengecek apakah bayi dan ibu nya sudah siap melakukan persalinan.
Setelah cukup lama memeriksa dan menunggu waktu yang pas, dokter rani mulai mempersikapan peralatan peralatan untuk persalinan. Gara yang melihat hal itu semakin di buat takut, rasa khawatir semakin tinggi, genggaman tangan nya dengan anjani semakin di eratkan. Sedangkan anjani yang siap untuk melahirkan malah terkesan santai, sambil meminta gara mengelus perut nya. Itu cukup untuk membuat dirinya dan bayi yang siap untuk keluar itu tenang.
"kita akan lakukan persalinan sekarang" ujar dokter rani dengan tegas
"emang istri saya sudah pembukaan berapa dok? tiba tiba udah siap aja" tanya gara penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGARA RAYNOR [COMPLETE]
Teen FictionDi pagi hari ini pintu gerbang SMA GRADEVOS sudah di cukup ramain.banyak siswa siswi yang berlalu lalag melewati gerbang itu.di sama juga terlihat orang orang yang bergerombol di sana terlihat satu wanita yang di arak oleh siswa siswi di SMA gradevo...