ANGGARA RAYNOR [COMPLETE]

Bagian 29

Di hari minggu ini, anjani bangun seperti hari-hari biasanya. Setelah bangun wanita itu segera mandi lalu setelah itu ia harus menyiapkan sarapan untuk dirinya dan gara, bagi anjani itu sudah menjadi suatu kewajiban bagi anjani untuk membuatkan sarapan setiap pagi untuk gara. Anjani juga sama seperti biasanya tidak membangunkan gara yang masih tertidur nyenyak di atas kasur.

Setelah 20 menit kemudian anjani mandi dan sedikit berdandan, akhirat wanita itu pun keluar dari kamar lalu menuju dapur. Di sana ia langsung membuka kulkas dan meraih 2 butir telur dan roti tawar di meja makan. Anjani berfir bahwa pagi ini akan membuatkan sarapan gara yaitu beruba Sandwich. Dulu almarhum mama anjani sering sekali mengajari anjani membuat sandwich, maka dari itu sandwich selalu menjadi makanan andalan anjani di saat keadaan yang mendesak.

Cukup lama membuat sandwich tersebut. Akhirat wanita itu menyelesaikan pekerjaannya itu. Ia menaruh sandwich itu di piring dan di siapkan di meja makan. Selagi menunggu gara bangun anjani. Meraih ponsel lalu berfoto selfie dengan gaya anggunnya, tanpa banyak orang tau di hari ini adalah hari spesial untuk anjani. Wanita itu berulang tahun dan ia masih merasakan hari ulang tahunnya ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya, sendirian dan sepi. Untuk menghilangkan rasa sepinya itu anjani pasti selalu berfoto selfi di setiap hari ulang tahunnya tak lupa ia juga tersenyum manis, berusaha menutupi kesedihan yang sedang ia alami saat ini.

"Coba mama masih ada di sini yah, pasti ulang tahun anjani gak bakal. Kerasa hampa lagi kaya gini mah" gumam anjani di dalam hatinya

Setelah melakukan selfi anjani pun kembali menaruh ponselnya di meja makan lalu. Ia memilih untuk mengambil minum di kulkas agar suasana hatinya lebih tenang. Tanpa anjani sadari gara sudah ada di meja makan dengan mata yang terpejam. Jujur saja saat anjani mengeok kearah belakang ia cukup terkejut dan hampir saja menjatuhkan gelas beling yang ia pegang.

"G-gara sejak kapan ada di situ? Kok anjani gak tau gara udah ada di situ, sumpah anjani jantungan deh kalo kaya gini lama-lama huffff" kata anjani sambil menghela nafasnya panjang

Laki-laki itu tersenyum simpul "apaan si lu konyol banget, gw baru banget bangun terus ya gara gara nyium bau masakan lu yang enak jadi gw langsung kemeja makan. Lu gak liat mata gw masih ketutup gini,ngantuk berat nih gw"

"Ya kalo masih ngantuk kenapa gak lanjut tidur aja dulu gara, anjani juga gak bakal abisin makanannya kok" balas anjani sambil tertawa kecil melihat tingkah gara yang sedikit menggemaskan

Jawaban anjani membuat Laki-laki itu menggeleng "gak ah nanti makanan nya keburu dinding gak enak, lagian lu bikin apa si sampe wanginya bikin gw bangun kek begini. Penasaran gw sama rasanya dah, boleh bagi gak?"

"I-iyah boleh kok, ini anjani bikinin sandwich buat gara sarapan. Maaf ya kalo rasanya agak kurang enak tapi semoga gara suka heheheheh" balas wanita itu dengan ekspresi sedikit ragu

Gara meraih satu roti sandwich yang ada di meja makan itu. Lalu setelah itu gara memakan sandwich itu dengan perlahan. Anjani yang melihat gara melahap sandwich itu malah merasa gugup bercampur ketakutan, ia takut kalau gara tidak menyukai sarapan yang ia buat di pagi ini. Namun tak lama kemudian setelah gara menelan sandwich tersebut seketika ia membuka matanya lalu menatap anjani.

"Ini lu yang bikin atau beli Hem???"

"I-itu aku bikin sendiri, kenapa gak enak"

"Ini enak, siapa yang ajarin bikin ini?"

"Almarhum mamah hehehe"

"Almarhum mama lu pasti bangga banget"

"Hehehe iya gara, bagus kalo gara suka"

Gara pun lanjut menghabiskan sarapan paginya itu. Sedangkan anjani yang sudah sarapan duluan, memilih untuk bersiap-siap untuk turun ke bawah. Anjani berencana ke toko kue membeli kue ulang tahun yang kecil sebagai perayaan dirinya sendiri atas umurnya yang bertambah, walaupun menyedihkan anjani tetep berusaha untuk tegar dan tidak menunjukkan sedikit pun rasa sedihnya di depan siapa-siapa.