Bagian 22

174 8 0
                                    

Tepat pukul 04.00 pagi, anjani terbangun dan wanita itu segera turun dari kasur nya untuk menuju kamar mandi. Dari semalam anjani juga sudah menyiapkan semua barang-barang yang akan ia butuhkan untuk di sana, sejujurnya anjani sangat antusias dengan acara camping di sekolah kali ini. Namun ia malah kembali teringat dengan keadaan nya yang biasanya di sekolah, bahkan wanita itu berfikir akan banyak orang yang ingin membuat nya celaka di camping kali ini. Pikiran negatif itu malah menghantui pikiran dan hati anjani, Ia berusaha membuat pikiran negatifnya itu dan memilih untuk lanjut bersiap siap agar ia tidak ketinggalan bus yang akan mengantar semua siswa ke tempat perkemahan.

25 menit setelah ia membersihkan tubuhnya dan sudah siap memakai seragam yang di berikan sekolah untuk berkemah hari ini. Ia mulai meraih parfum di meja riasnya, dengan cepat anjani menyemprotkan parfum itu ke seluruh penjuru tubuhnya. Setelah ia rasa cukup untuk bersiap-siap, anjani pun mulai meraih tas ranselnya yang cukup besar itu. Ia segera menggendong tas nya itu walaupun sedikit kesulitan karena tas itu sangat-amat berat.

"ckkkk huhhh kenapa caping harus bawa barang-barang yang banyak kaya gini si, tas anjani kan jadi berat kalo kaya gini. Terus anjani harus tenteng tas nya gitu?!" ucap anjani yang terus mengeluh sambil menatap tas nya

namun seketika matanya tertuju kearah gara yang masih terlelap tidur. Anjani membelalakan matanya dan segera membaw atas ransel nya itu untuk segera keluar dari kamar, Ia memiliki rencana untuk pergi duluan dan membiarkan gara tetap tertidur sampai laki-laki itu bangun sendiri, Sejujurnya anjani sangat tidak ingin gara ikut dan pastinya anjani akan membuat laki-laki itu semakin repot karena akan terus memantau anjani dari kejauhan.  Setelah berhasil keluar dari kamar. Anjani  memaksakan untuk menggendong tas ranselnya itu dan keluar dari apartemen milik gara, ia mulai memesan ojek online.

anjani segera keluar dari gedung apartemen, dan pas sekali ojek online yang anjani pesan sudah sampai. Ia segera menaiki motor abang ojek itu dan segera bergegas menuju sekolah nya.

~~~Sesampainya Di Sekolah~~~

Sudah sangat terlihat ramai sekali, semua siswa kelas 11 kebanyakan di antar oleh orang tua mereka masing-masing, hal itu malah membuat anjani sedikit sedih karena di masa-masa seperti ini anjani tidak bisa seperti teman-temannya yang di antar oleh kedua orang tua. Tak mau terlalu banyak memikirkan banyak hal. Anjani memilih untuk segera masuk ke dalam bus yang berisi teman-teman kelasnya dan sania yang sudah menunggu anjani sedari tadi. Sania juga terus menghubungi anjani agar wanita itu jangan sampai telat atau ketinggalan bus.

Sesampainya di depan bus, anjani segera masuk dan semua orang menatap ke arahnya, Anjani berusaha bersikap tetap tenang. Wanita itu segera menghampiri sania yang sudah melambaikan tangan nya untuk memberikan tanda kepada anjani kalau dirinya berada di salah satu bangku bus. Setelah bertemu dengan sania anjani segera menaruh tas nya di bagasi atas, setelah merasa sudah aman dan cukup ia kembali duduk di samping sania, Sania tersenyum senang karena melihat kedatangan sahabatnya itu.

"anjani untung aja lu gak telat, sumpah gw takut banget kalo lu telat. Lu kan tau guru-guru di sini mulut nya pada kaya kaga di sekolahin, kalo ngomong pedes banget. Kek gak mikirin perasaan murid anjir!!!" ujar sania dengan nada pelan agar tidak ada yang mendengar percakapan mereka berdua

namun ucapan sania di balas dengan senyuman manis dari anjani "makasih yah, karna kamu ingetin aku mulu dari semalem. Aku jadi gak telat, ohiya kayanya kalo untuk hari ini kita libur dulu deh buat ngomongin guru. Takutnya nanti dia muncul tiba-tiba, kita malah panik"

"IHHHH BENER BANGET, UDAH DEHHHH TAKUT" ujar sani yang setuju

akhirnya mereka berdua pun memilih untuk tidak banyak bicara dan fokus memainkan ponselnya masin-masing, namun tiba-tiba  ada 3 orang perempuan yang datang menghampiri bangku anjani dan sania, 3 orang perempuan itu adalaha lea,cahya,dan vivi. Melihat kehadiran mereka bertiga anjani langsung mematikan ponselnya dan memasukkan kembali di dalam tas nya. Sedangkan sania, wanita itu malah melempar tatapan tajam kearah mereka bertiga. Wajahnya seperti ingin melempar ponselnya kearah 3 wanita yang berada di hadapannya itu.

ANGGARA RAYNOR [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang