Chapter 7

1.8K 178 7
                                    

"Eh sat"

"Sat sat aje lu , Syan. Males lama-lama ngomong ama lu"

"Panggilan sayang itu Rey. Gua seneng punya temen kek lu"

"Lu manggil gua sat sat , lu sendiri yang bangsat njir"

Arsyan dan Rey terus berdebat tanpa henti. Hanya perkara panggilan. Maless beeuttttt , kalo kata Rey.

"Eh kalian pada napa sih? Males gua dengernya."
Machel yang sedari tadi bersama 2 manusia itu merasa jengah mendengar keributan dari 2 cecunguk itu. Repot amat. Tinggal bangsat 1 sama bangsat 2 aja ribet amat tuh manusia. Heran gue

"Eh eh tuh ada dedek sama Victor."
Seru Noni.

"Eh dek , lo udah gapapa hmm? Sini sama cici. Gue peluk" - Machel

Alden hanya menurut dan menyambut pelukan Machel. Ia ingin mengatakan sesuatu sebenarnya. Ia merasa sungkan gara-gara kemarin ia berbicara keras ke semua teman-temannya.

"Bentar Chel. Gue mau ngomong"

"Hmm iya iya. Mau ngomong apa lo?"

Alden menundukkan kepalanya sambil memainkan ujung kaosnya.
"Hmmm.. maaf ya kemaren gue kelepasan. Maaf gue ngomongnya kasar ke kalian"

Puk.. pukk..

"Udah gapapa , Den. Kita ngerti kok. Udah ya santai aja ma kita-kita. Oke?"
Arsyan menepuk pundak Alden guna menenangkannya. Ia pun kadang merasa kangen dengan keluarganya. Tapi mau bagaimana? Kompetisi bro..

"Iya Den. Gapapa ko. Nanti sabtu kalo hape nya dikembaliin , telpon mama langsung ya. Biar kangen nya ilang , oke?" - Ci Mei

Alden merasa Ci Mei sebagai sosok pengganti mamanya. Sosok yang keibuan , sabar menghadapi tingkah absurd mereka yang bar-bar cenderung gila. Ci Mei hanya mengomel dengan sentilan sayang di dahi atau tangan mereka jika mereka kelewat bar-bar.

Alden memeluk Ci Mei. Disambut hangat oleh Ci Mei
"Makasih ya Ci Mei."

"He em. Yok semangat yok. Baru mulai masak loyo" - Ci Mei

"Iya Den , ojok loyo. Koyok handuk basah . Ngelimprek"
Victor menyaut sambil mengalungkan tangannya di pundak Machel.

"Sembarangan kalo ngomong. Dibentak dedek lagi baru tau rasa lo , Tor."
Noni menyaut sambil menggeplak tangan Victor.

"Duh sakit, Non"
Victor mengerucutkan bibir seperti anak kecil.

"Ga pantes Tor lo kayak gitu. Malu sama kumis sama jambang lho anjing" - Rey

"Gua baru ngomong kayak gitu. Cuman ga tega aja ama lo , Tor" - Machel

"Lah kenapa ga tega lo , Chel?" - Noni

Machel terlihat gelagapan. "Ya gapapa sih. Ga tega aja . Udah ah , yok sarapan. Laper gue"

Machel berjalan duluan , disusul Rey dan Arsyan.

"Ketok e Machel sukak sama kamu Tor. Hihihi"

"Lambemu , Den. Yowes ayo sarapan"

Alden dan Victor berjalan beriringan untuk sarapan , menyusul yang lain.

"Hmm Ci Mei.."

"Apa, Non?"

"Hmm Ci Mei ngerti ngga tadi mereka ngomong apa? Mendadak kuping Noni ngga nangkep bahasa mereka , Ci"

"Sama Non. Aku juga ngga ngerti. Ya udah ayok sarapan. Kamu ga laper?"

"Laper , Ci Mei. Ayok dehh"
Noni dan Ci Mei bergandengan menyusul yang lain untuk sarapan. Udah kayak ibu dan anak yaaa..



REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang