Chapter 44

1.1K 173 19
                                    

Keesokan harinya , lighting menyala dengan terangnya , set studio di setting sedemikian rupa , para kru menyiapkan apa saja yang akan diperlukan saat syuting. Ribet lah pokoknya hahaha.







Kembali ke karantina..

"Den."

"Apa , Pal?"

"Gapopo. Sarapan sek ayo. Luwe aku , Den."

"Oh yo. Belom sarapan yo. Ayo wes. Apa? Nasi ayam ta? Ta opo?"

"Pengenmu opo , Den?"

"Ngikut ae aku , Pal. Ayo wes sambil jalan ae."

"Hayukkk Alden ku sayanggg"

Alden tertawa lepas mendengar panggilan Palitho. Sungguh mood maker banget si Papito ini . Lucu , gemesin , care.
Awal-awal aja sih kayak nyinyir gitu.. tapi makin kesini  makin kesana..
Canda

Makin kesini , baik juga kok orangnya. Simple.







Palitho dan Alden berjalan keluar hotel. Mencari makanan di dekat hotel. Biar lebih cepat. Karena bentar lagi mau ke gallery. Takut ditinggal kan ribet.

Saat keluar pintu hotel , Victor memanggil mereka.

"Heh! Pal! Nyo!"


Palitho dan Alden menoleh ke belakang. Ada Victor yang berjalan ke arah mereka.

"Iki maneh iki maneh"
Gumam Palitho.


"Lapo kalian?"
Tanya Victor.

"Kora-kora"
Jawab Palitho. Sewot.

"Lahh.. ojok ngawur , Pal. Nyo , mau ngapain?"
Gantian bertanya ke Alden.

"Iya ini mau kora-kora. Bener Palitho."
Jawab Alden.

"Lah ngapain kamu kora-kora itu?"
Victor bingung. Ngapain keluar hotel terus kora-kora? Gabut?

"Iya bantuin bapaknya tuh."
Tunjuk Alden ke gerobak penjual pecel.

"Opo? Melok mbantui ta?"
Tanya Palitho ke Victor.

"Sarapan ta?"

"Mbo Vic. Males aku. Wes ngerti neng bakul e pecel yo mangan. Gak kora-kora. Tambah luwe aku ngomong mbek kon. Ayok , Den."
Palitho mengajak Alden berjalan lagi. Perutnya sudah konser ini.

"Lho hehh!! Melok aku"
Victor berjalan mengikuti Palitho dan Alden.









"Tak liat-liat Palitho kok semok yo.. hahahah.. tapi semok an sinyo hahaha. Njirr.. pagi-pagi piktor. Pikiran kotor"











Alden melirik ke arah Victor. Ia mendengar Victor tertawa kecil.  Apanya yang lucu? Sinting.














"Pak, pecelnya 2 ya"

"3 bu"

"Muelok ae wong iki , duh"











Palitho mengajak Alden untuk duduk. Kebetulan ada 3 kursi.
Victor? Dianggurin dong hahaha

Palitho dan Alden sudah duduk sambil menunggu pecelnya dibuat.

"Duduk gitu lho , ko. Sumpek aku ngeliatno"

Victor cengengesan. Senang diperhatiin mantan. Hah?


"Cengangas cengenges. Wedi aku cok"

"Opo seh , Pal?"

Victor duduk disebelah Alden. Menggeser kursinya dekat dengan Alden.

REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang