Chapter 24

1.3K 158 13
                                    

"Lho dek.. kacamata lo mana?"

Dihari minggu yang cerah , Shearen dan kawan-kawan lagi chill di kamar Noni.
Kenapa sih musti kamar gue?  Bikin repot

Banyak camilan berserakan di lantai , meja tamu , kasur , dimana-mana hatiku senang(?)

"Eh iya Den.. kacamata lo mana? Bisa liat lo?
Tanya Palitho

"Ya bisalah. Kan minus , Pal. Bukan buta. Gimana sih"
Sewot Alden
Dia minus , bukan katarak kawan-kawan.

"Trus? Kemana kacamata nobia lo itu?
Tanya Shearen

"Nobitaaaa.. yakali Ren nobita."

"Kan bulet , Non. Kek lo"

Noni melirik Shearen yang disebelahnya. Shearen yang dilirik hanya ber hehe ria.
Dasar laknat..

"Hmmmm..  gapapa. Males pake aja."
Alden menjawab dengan ragu.

"Yakin?"
Noni tidak yakin. Aneh aja tumben nggak kacamataan.

"Iya , Non. Udah ah jangan introgasi terus. Udah kek polisi aja"

"Yehhhh emang polisi. Kan lo maling"

"Cukk gue beli kacamata sendiri. Pake duit. Bukan maling"
Dituduh maling. Nggak terima dong..

"Iya dek.. lo maling. Maling hati gue ahhhhh"
Ceritanya Noni lagi gombalin Alden , tapi..




Krik.. krik..

"Hmm Den.. tolong ambilin cemilan dibelakangmu dong."
Vallerie memecah kegaringan itu.

"Ini Ci."

"Makasih yaaa."
Vallerie membuka cemilan itu. Ternyata kripik kentang guyss..
Dan mengambil 1 dan happp....

Kraukk kraukkkk..

"Masih garingan kripik gue , Non. Daripada gombalan lo. Jadi boleh lah guys ketawa. Dikit aja ya.. 1.. 2.. 3..

Ha Ha"




"Udah ah gue males. Mau balik kamar aja"

"...."

"Kok ngga ada yang nahan gue sih? Teman macam apa sih kalian?"

"Hmm Non."

"Akhirnyaaa dek.. lo nahan gue buat pergi? So sweetnyaaa.."
Noni berbunga-bunga. Yang tadinya jengkel , sekarang ia senang karena ditahan untuk pergi. Tapi...




"Ini kan kamar lo , Non. Ngapain lo keluar? O'on si Noni ah"

Oke.. Noni jengkel. Ingin rasanya ia menguliti kawan-kawannya sekarang , dan digoreng tepung untuk ia cemili.

Noni duduk lagi disebelah Shearen.

"Ngga jadi pergi , Non?"
Tanya Rey sambil menahan tawanya.

"Lo mau gue sunat lagi nih? Gue bakal pinjem gunting rumput ke bapak-bapak yang biasanya ngurusin taman , gue potong belut lo sampek habis. Mau lo?"

Rey tau itu guyonan aja. Tapi dipikir lagi , kok serem.

"Mau lo? Huh?"

Rey menggeleng cepat.

"Apa? Lo mau juga Pal?"

"Gue nggak ikutan ya , Non. Daritadi gue diem . Kan.. aku padamu."
Gombal Palitho.

"Uhuyyyyyy..."
Saut Alden.

"Ahh jadi malu Noni. Palitho bisa aja. Gemes dehh"
Noni tersipu malu , dibuat-buat ya..

REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang