Chapter 42

1.3K 163 38
                                    

Kamu mau jual aku ndek Cheryl ta , Den? Maksudmu apa seh?"







Deg
Shit.. Victor denger
..
Perang lagii~~







--‐------------------------------------------

Victor bangun dari tempat tidurnya dan duduk menghadap Alden yang ada di seberang.

"Aku gak paham maksudmu loh , Den. Aku i guduk barang."

"Yang jual kamu tuh siapa sih. Orang aku nggak ngapa-ngapain kok"
Bohong lagii.. semoga gak ketauan deh..

"Opone? Aku krungu , Den."

Hadeh.. ketauan njing..



"Kamu lek gak seneng mbek aku ngomong baik-baik , Den. Ojok kayak gitu. Aku cinta ke kamu. Tapi kamu katane gak bisa. Yawes tak anggep adek ku dewe. Tapi mosok adek ku dewe ngobral koko e kayak gitu seh?"
Omel Victor.
Victor tidak menyangka Alden ternyata sampai segitunya ke dia. Se benalu apa sih dia ke Alden itu? Ganggu banget di hidupnya kah?
Usir aja gue sekalian..

"Nggak , Tor. Bukan maksudku gitu. Kamu single , Cheryl single. Dia juga udah berubah. Dia sukak sama kamu. Ya kenapa nggak coba aja sih. Toh ya kalian kenal lama."
Bela Alden. Ia tau kata-katanya salah. Sudah seperti mengobral temannya layaknya baju matahari yang sale 50%.
Tapi niat aslinya bukan seperti itu. Ia ingin Victor bahagia dengan yang lain. Ia ingin Victor move on darinya. Ia ingin Victor melupakan dirinya.

"Kamu pengen dimengerti. Tapi kamu yo gak ngerti aku i , Den."
Victor merasa Aldennya sedikit egois. Victor sudah menuruti Alden , untuk tidak melanjutkan hubungan mereka. Tapi bukan berarti Alden harus menjodoh-jodohkan dirinya dengan Cheryl.
Meskipun mereka kenal lama , bukan berarti ada rasa sukak di hati masing-masing.
Mungkin di Cheryl , ada perasaan untuknya. Tapi dirinya tidak. Masih tertuju kepada Alden.

"Kamu gamau dijodoh-jodohno sama aku , tapi kamu malah njodoh-jodohno aku sama Cheryl. Kamu kok egois toh , Den."
Victor sedang kesal. Minimal kalo nggak mau dijodoh-jodohin , nggak usah ngejodohin orang juga.

"Vic.. kamu tau tujuanku sebenere kan.'
Alden menoleh , menatap lurus ke mata Victor. Menunjukan bahwa dirinya sedang serius saat ini , tidak mau dibantah. Meskipun ada rasa takut dihatinya mengingat Victor bisa mengamuk kapan saja kepada dirinya.
Ia tau Victor tidak akan meluapkan emosinya ke dirinya , tapi Victor akan memendamnya sampai.. entah sampai kapan.

"Gitu ta mau mu?"
Gantian sekarang Victor yang menantang Alden.

"Oke nek itu mau mu. Tak turuti , Den. Kamu mau aku pacaran sama Cheryl? Yoo!!! Tak pacari dee sekarang. Puas kamu , Den?"
Victor berdiri melangkah ke arah pintu.

Alden menahan tangan Victor tapi dihempas oleh Victor. Ada rasa kaget yang Alden rasakan.
Victor emosi beneran iki..

"Lapo bok tahan? Ra usah. Tak turuti , Den. Tau to nek aku ngomong gatau main-main?"
Ada rasa sedih yang terpancar di mata Victor. Ia sedih , karena orang yang dicintainya malah menyuruh dia dengan orang lain , yang notabene dulunya tidak suka dengan hubungan mereka. Sekarang ia harus memacari orang itu.
Cinta kok gini banget sehh yaaa..

"Vic..Vic.."


Blam..


Pintu kamar Alden dibanting keras oleh Victor.
Alden segera keluar dari kamar dan mengejar Victor yang sekarang sedang berteriak-teriak memanggil Cheryl seperti orang kesetanan.

"CHERRR!!! DIMANA LO?"

Terus teriakan itu menggema di seluruh hotel.
Victor tidak main-main dengan perkataanya.

REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang