Chapter 28

1.3K 150 30
                                    

Senin telah tiba..
Udah kek anak sekolah. Paling males kalau udah hari senin.

Semua memulai aktivitasnya di awal minggu.
Termasuk Victor.

Ia melihat telapak tangannya sudah agak mendingan.
Ia bisa memasak lagi untuk syuting hari ini.
Terbesit sebuah pikiran yanh mengganjal hatinya sejak tadi pagi.

Aku kok wedi Alden pulang ya..

Mana yang sok-sok an benci ama Alden? Sekarang khawatir. Dasar.

Ia melihat penampilannya di depan kaca sekali lagi. Merapikan rambutnya , menambah sedikit hairspray di dekat poninya.
Mengecek sekali lagi pakaiannya mulai dari kemeja , celana , sepatu.

"Aww.."

Tidak sengaja telapak tangannya terkena pinggiran kursi.

"Perih cugg"

Padahal ia sudah melapisinya dengan kain kasa , yang cukup tebal. Malah terlihat seperti mumi.

Ia mengambil hp , dan keperluan lainnya. Segera bergegas ke studio untuk menemui teman-temannya.

Hmmmm... sorryy.. teman?

Ia keluar kamar , tepat setelah ia keluar , ia melihat Ci Mei yang sedang mengunci pintu.

"Eh Ci Mei."

"Eh Victor. Duhh tambah ganteng aja sih hahaha"

Victor tersipu malu.
Malu-malu anjing.

"Ci Mei bisa aja hahaha. Ci Mei juga cantik. Awet muda"

"Hahaha bisa aja kamu nyenengin orang tua , Vic."












"Iya lo bisa nyenengin hatinya Ci Mei. Tapi lo nyakitin hati adek gue. Cih.."

Noni melewati Victor dan berbicara pelan disamping Victor.
Hanya untuk menyindirnya. Hmmmm...

"Eh Ci Mei.."

"Eh Noni.. ayo ayo turun bareng."

"Ayo Ci.."

Noni merangkul Ci Mei untuk turun bersama ke lantai bawah untuk berangkat.
Sedangkan Victor berdiri di tempat.
Kata-kata Noni ia renungkan.

"Hahhhh..."
Ia menghela nafas lelah. Memijit hidung mancungnya untuk menghilangkan stresnya.

Jahat banget ya aku , Den..



"Ga usah overthinking wae lah. Syuting sek. Yok bisa yok"
Victor berjalan turun ke bawah. Ia malas menggunakan lift. Sekalian olahraga katanya.




Sesaat di bawah , ia bisa melihat teman-temannya berkumpul.
Ia ingin menghampiri Palitho dan Rey , tapi agak ngeri-ngeri sedep gitu.

"Samperi ae lah yoo"

Akhirnya Victor menghampiri Palitho dan Rey.

"Eh haloo"

Palitho dan Rey menatap ke arah Victor yang menyapa. Suasana menjadi canggung.

"Hmm halo Vic."

Palitho menyapa duluan. Meskipun ia tidak suka dengan Victor , tapi kalau cuman nyapa aja gapapa kan.

"Eh iya Vic."

Rey berpikir , toh kalau ia menyapa balik Victor , ngga ada untung ruginya sih. Sapa ya sapa balik. Simple.


"Lo gimana kabarnya?"
Tanya Rey.

"Baik hehe. Kalian?"

"Keknya tanganmu Vic sing ga baik"

REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang