Chapter 15

1.4K 165 2
                                    

Keesokan harinya..

"Tor.."

"...."

"Vic.."

"...."

"Victor.."

"...."

Alden frustasi. Pasalnya ia memanggil Victor ,tidak digubris. Padahal Victor lagi ada di sebelahnya. SEBELAHNYA GAESS..
Alden menghela nafas. Victor sepertinya sengaja memainkan mood nya hari ini. Tidak tahu apa ia sekarang kepikiran Victor yang masuk PT. Masak ayam aja ngga mateng. Bukan style Victor banget .
Makanya ia sampai bingung.
Dipanggilah Victor sekali lagi. Jika tidak menyaut , ia akan pergi. Percuma disini ia diselingkuhi , dengan handphone. Jadi ..

"Victor sayanggg.."

Ajaibnya.. Victor melompat riang dan berbaring , meletakkan kepalanya di paha Alden. Alden menghela nafas , lagi..

Victor meletakkan handphone nya di sebelahnya. Ia ingin fokus dengan Aldennya.
"Apa sayangku?"

"Dipanggil sayang ket nyaut. Panggil bolak balek gak di saut. Hmmm.."

Alden tidak habis pikir dengan kelakuan kekasihnya. Siapa yang lebih bocah disini , huh?

"Yo masak pacarmu dewe manggile kayak orang lain manggil. Ya harus beda loh"

"Iya wes iyaaa.. eh , Tor.."

"Tor maneehhh"

"Ihh aku mau ngomong serius loh"

"Lho yo podo. Aku yo serius kok , Den"

Kalo gini terus , nggak bakal selesai. Turuti aja deh , pikir Alden.

"Hmm aku mau ngomong serius sama kamu.. hmmm yang"

Victor tersenyum senang. Ia bahagia hahahah. Iyalah dipanggil sayang sama Alden. Siapa yang nggak mleyot coba?

"Apa sayang? Ngomong gih"
Victor menatap Alden. Ia merasa.. kekasihnya benar-benar ingin berbicara serius dengannya.

"Kamu kenapa?"
Victor mengernyit mendengar pertanyaan Alden. Kenapa emang?

Alden yang menyadari itu , menjelaskan..
"Kamu kemaren.. -Ojok pegang-pegang toh , Tor. Aku ki serius loh cug."

Victor mengelus perut Alden. Lucu pikirnya.
Dulu sebelum karantina dimulai , Alden mempunyai abs diperutnya. Sekarang mah.. roti boy hahaha. Lucu gemes dimata Victor.

"Lucu e perutmu. Mbul.. mbul.. mbul.."
Victor menoel-noel perut gembul kekasihnya. Yang ditoel sedikit.. gemas dengan tingkah Victor. Tumben banget manja gini..

Alden tidak menyerah untuk bertanya. Ia menunggu Victor berhenti menoel-noel perutnya. Sakkarepmu...

Victor yang merasa ditatap , berhenti menoel-noel perut gembul Alden. Keluarlah tertawa garing dari Victor.

"Cengangas cengenges ae. Ndang dijawab to"

"Yang mana?"

"Kamu kenapa? Kok sampe masak ayam kari sing biasa kamu masak bisa nggak mateng? Orang waktune ya cukup kok. Chef ae sampe heran loh sama kamu."

Victor bungkam. Ia hanya memandang kosong plafon kamarnya. Tidak mau menjawab pertanyaan Alden.

"Tor.."

"Kamu wes makan? Nek belom.."

"Tor.."
Alden tau , Victor ingin mengalihkan pembicaraan itu. Ia tak suka jika pembicaraan penting malah belok kesana kesini. Ribet.

REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang