Chapter 48

995 121 24
                                    

"Tor.. lo masih sama Cheryl?"








Pertanyaan Rey membuat seisi ruangan diam . Suasana menjadi dingin seketika. Dingin AC malah terasa sampai ke tulang-tulang. Padahal suasana tadi cukup hangat..


"Hmmm iya Rey , masih kok."
Jawab Victor setelah sekian menit diam. Topik yang mereka hindari , malah Rey dengan gamblangnya bertanya. Ingin rasanya Machel dan Noni mencekik Rey saat ini juga.

"Hmmm.. bisa ngomongin yang ada disini aja? Hahaha. Cheryl lagi di hotel hahaha. Klo dighibahin, ntar kegigit tuh hahaha."

Tawa garing dari Victor ,semakin membuat canggung diantara mereka. Bermaksud melucu , tapi ini bukan timing yang pas.

"Lah napa? Pacar lu kan temen kita juga. Gapapa kali. Kita bukan ghibahin ya."

Ucap Alden enteng. Lah kan emang bukan bicara buruk soal Cheryl. Kan tanya.. nggak ada salahnya dong..

"Hmmm.. iya sih. Cuman nggak enak aja."
Balas Victor. Kenapa malah semakin rumit?

"Nggak enak kenapa? Kan kita bukan orang lain , Tor. Kita smua kan temen."

T e m e n

Kenapa 1 kata itu membuat sesak Victor yaa.. padahal kan emang bener temen. Lah tapi kok?

"Iya tapi tetep aja , Den. Kita kumpul-kumpul disini kok. Ya bahas kita-kita aja, kan. Kan lu udah banyak kerjaan juga. Sharing-sharing bisa kali.."

"Machel juga udah ada endorse. Si Rey udah bukak resto sendiri. Shearen sama ugoodnya. Noni.. hmm lo ngapain , Non?"

Noni yang terpanggil , menoleh ke Victor.
"Dihh.. ama gue lupa. Ama yang lain inget. Dih.."

"Yaa maap Noni sayanggg..  beneran gue gak update soal lu."
Victor cengengesan.

"Iyaaa.. orang pacaran mah gitu. Yang diinget cuman pacarnya doang. Temennya aja di unfoll. Haduhh.."
Sindir telak dari Noni. Langsung mengenai sasaran yang tepat..

"Non.. gak usah bahas itu kali. Gue diem loh."
Balas Alden.

"Justru lo diem , dek. Gue gak sukak lo diem. Lo mau apa , ngomong. Jangan kek bocah apa-apa harus dingertiin."

"Non.. lo kok ngegas ke Alden? Dia gak ngapa-ngapain lo , Non."
Shearen yang daritadi menyimak , bingung. Kenapa Noni malah nyenggol Alden?

"Biarin , Shear. Biar Alden ngomong. Nggak mendem sendiri. Apa yang mau lo omongin , omongin sekarang , dek."
Suruh Noni.

Kebingungan melanda Alden. Lah kenapa malah dia yang disudutkan? Perasaan daritadi damai-damai aja.

"Nggak , nggak-

"Gue stuju sama Noni , Den."
Potong Machel.

Alden menoleh ke Machel dengan wajah bertanya. Ini apaan sih?

"Lo harus ngomong apa yang lo rasain, lo pengen. Jangan kek apa-apa pengen dingertiin . Lo udah gede,Den. Kita emang temen , sahabat , kakak lo. Tapi nggak selalu kita bisa ngertiin lo , Den."
Sambung Machel.

"Chel lo apa-apaan sih?"
Tanya Shearen. Daritadi mereka aman-aman aja lo. Malah jadi gini. Kemudian ia menoleh ke Rey yang diam aja. Menyenggol Rey dan Rey hanya menggedikkan bahu. Pertanda ia tidak tau apa-apa.

"Kalian ini kenapa sih? Aku gak apa-apa , nggak ngapa-ngapain. Malah nyerang aku sih."
Nada Alden naik 1 tingkat. Bingung dengan teman-temannya.

REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang