Chapter 49

969 116 12
                                    

"Males banget sama anak-anak. Victar Victor Victar Victor mulu. Kalo mau sama Victor kenapa pas dia pergi pada gak ada yang nahan. Giliran gini aja.. hadehhh.."
Alden berjalan mengelilingi Sea World sambil mengomel ria. Mulutnya tak henti-hentinya mengomel , mengeluarkan kalimat-kalimat kutukan pada teman-temannya. Untung pake masker. Kalo nggak , dikira orang gila kali ya ngomel-ngomel sendiri.

"Den!"
Alden menoleh ke samping , ternyata Rey. Ngapain sih?

"Jangan kabur-kaburan dong , Den. Males gue nyarinya."

"Lahh.. gue gak minta lu nyariin juga."
Alden cuek bebek. Emang dia minta dicariin? Nggak kalee.. dia bawa mobil juga , bisa pulang sendiri.

"Canda kali. Jangan kek cewek PMS dong , Den. Ayo balik deh ah."
Rey menarik tangan Alden untuk mengikutinya.

"Iya iya gak usah tarik. Gue bisa jalan sendiri."
Alden melepas tarikan tangan Rey dan berjalan mendahului Rey.

"Mau kemana lo?"

"Lah katanya nemuin anak-anak? Gimana sih,Rey?"
Alden bingung. Tadi kan dicari buat balik ke anak-anak. Lah terus kok ditanya lagi sih? Bingung, kan?

"Emang lo tau anak-anak dimana gue tanyak?"
Rey berkacak pinggang. Sok-sok an mau ngedahuluin. Tau kagak dimana?

"Nggak. Emang lo tau?"
Tanya Alden.

"Gak juga."

"Oo jancok."



















"Lahh hehh!!! Den Den! Kok ditinggal!"











Alden dan Rey sudah kembali ke grumbulannya(?) Bersama ciwik-ciwik.

"Enaknya makan apa ya kita?"
Tanya Noni sambil melihat-lihat stand makanan yang berjejer rapi. Harum makanan menyerbak ke seluruh ruangan.
Ada soto , bubur ayam , ayam goreng , bakso bakar , stand chinese food , dan masih banyak lagi.

"Lo mau apa , Chel?"
Tanya Shearen. Pilihan makanan mereka berdua selalu kompak. Karena lagi sama-sama diet , jadi yahh hmmm.. gitu lahh.

"Kalo kalian mah gampang. Tuh ada rumput. Bagi 2. Diet kan?"
Tunjuk Rey pada sebuah ladang kecil berisi rerumputan. Mungkin dibuat untuk variasi aja sih..

"Lo kira mereka kambing apa gimana?"
Tanya Alden.

"Gue kira sapi malahan , dek."
Sambung Noni.

"Itu lo!"
Kompak menjawab. Alden , Rey , Machel , dan Shearen menunjuk Noni.

"Woeesss woesss santeee.. bisa dibicarakan bos. Gak usah sok iye kalian. Udah ayok makan."
Noni menarik tangan Machel dan Shearen.

"Gue chinese food aja deh. Lagi pengen capjay."
Kata Alden.

"Lo jangan rasis dek. Mentang-mentang lo Cina."
Sarkas Noni.

"Lahh lu yang rasis , Non. Aneh ih."
Kata Rey.

"Lo kok gak belain gue sih Rey?"

"Yakali orang benerin lo. Orang pengen chinese food lo bilang rasis. Aneh lo.
Yok ,Den. Gue temenin."
Rey merangkul pundak Alden menuju stand chinese food. Alden menghadap ke belakang dan memeletkan lidahnya pada Noni dan kembali berjalan bersama Rey.

"Dedek lo ladenin, Non. Ya jelas kalah lu. Antek-anteknya die banyak."
Jelas Machel.

"Makanya. Udah yuk makan. Laper gue. Ayo , Non. Jangan bengong aja lu. Kesambet ntar."

Noni bengong setelah diejek Alden. Punya adik kok durhaka banget , Ya Allah. Batinnya nelangsa.

Alden dan Rey sudah sampai di stand chinese food. Mereka duduk di salah satu meja di area outdoor. Panas kalau didalem.

REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang