"Dek.."
"Dek dak dek dak dek.. kupingku risih lek ndengerno kamu manggil aku dek , Vi. Ga enak."
"Lah opoo gak enak? Yang lain boleh manggil kamu dek. Opoo kok aku gak boleh?"
"Panggil Alden ae. Ga usah adek-adek an. Males aku"
"Oh gamau jadi adek ku nih critae?"
Victor menaik turunkan alisnya. Menggoda Alden. Ia ingin tau jawaban dari si dedek Alden ini.
"Lah lapo aku jadi adekmu? Kurang kerjaan banget aku."
Alden menjawab dengan ketus. Aku tuh ngga pengen jadi adekmh , Vi. Pengene jadi pacarmu..
Batinnya mencelos. Ora mungkin..Sudah lama Alden menyimpan rasa untuk Victor. Sudah beberapa minggu ia mencoba untuk menghiraukan perasaan itu. Tapi tak bisa. Ia merasa kalah dengan hatinya sendiri. Ia masih polos untuk urusan cinta , apalagi untuk kasus seperti ini.
Ia seperti ingin menghilang dari muka bumi ini. Yak ampunn...Alden ingin mengungkapkannya. Tapi ia merasa takut , takut sekali.
Pertama , Victor menjauhinya. Kedua , teman-temannya. Ia tidak mau dijauhi teman-teman seperjuangannya. Cici-cici yang selalu men-treatnya seperti adik sendiri. Ia merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Kok iso nduwe perasaan ke Victor.."Den.. oit.. bocah e ngelamun.. hoii!!"
Victor memanggilnya. Ngelamun opo arek ikiVictor menjahili dengan mendorong Alden yang kebetulan duduk dipinggir kasur.
Eh eh..
Sebelum jatuh , Victor langsung menariknya. Ingat , ia hanya menjahili. Bukan menyakiti dedeknya.Alden masih me-loading apa yang sedang terjadi . Kepalanya menoleh ke arah pelaku dengan perlahan dengan tatapan tajam.
"Victorr.." pelan tapi tajem gitu.. nusukVictor yang ditatap hanya bercuek ria. Salah sendiri dipanggil nggak nyaut. Dasar patung
"Opo? Mau ngamok? Orang dipanggili ga nyaut. Wes di bengoki yo sek meneng ae. Yo aku kesel."Alden menghembuskan nafasnya pelan.
"Iya iya maaf"Victor mengerutkan dahinya. Tumben dedeknya ini minta maaf. Ngga biasanya.
"Kamu kenapa?"
"Gapapa , Vi"
"Ojok mbujok. Aku tau kamu wayahe mbujok mbek nggak lho , Den"
Percuma kamu tau aku bohong apa ngga , tapi kamu ga bisa tau perasaanku ke kamu. Nyesek cuk..
"Orang gapapa malah dibilang bohong. Piye to Vi? Aku ga bohong. Ngapain bohong sama kamu. Ngga ada gunae"
"Alden"
"......"
"Alden.. dek.."
"......"
"Dekkk... kamu ada perasaan sama aku to?"
DEG
Alden mematung , diam tak berkutik. Keringat mulai muncul ditangannya. Membuat ia merasa risih. Ia ingin menutupi kegelisahannya tapi tak bisa. Victor sudah tau semuanya tentang perilaku teman beda 1 tahunnya itu. Kapan ia bohong , kapan ia gelisah , kapan ia ketakutan. Victor tahu.
"Perasaan apa seh?"
Ngeles dikit ngga masalah kan. Toh ia tahu kalau Victornya lama-lama akan tahu."Ga usah ngeles kamu , Den. Aku tau nek... kamu sukak mbek aku to?"
"Aku tak balik kamar"
Sebelum Alden berdiri , Victor menarik lengan Alden , lembut
"Kon lanang ta guduk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )
RomanceSebuah cerita.. atau kisah yang menceritakan tentang 2 kontestan MasterChefIndonesia season kali ini , yang terlibat sebuah hubungan "bromance" .... atau lebih?