REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )

Chapter 26

"Jawab , dek. Siapa?"

Noni menghampiri Alden yang berada di kamar.
Salah lo kamar nggak dikunci..

"Ng-nggak.. gapapa kok , Non.. heheh"

"Terus.. dengan muka lo yang kek gitu , gue percaya?"

Sebenarnya ia malas berbasi-basi dengan Alden.

"Udah deh , Non. Hari minggu loh. Males debat aku sama kamu. "

Alden mengalihkan pembicaraan. Dihari minggu nya yang cerah , ada aja gangguan. Kan pengen leye-leye. Besok syuting lagi.

"Gue udah tau loh , dek."

Waduhhh.. tau opo iki Noni?

"Ga usah sok tau deh , Non.."

"Victor"

Cuggg.. disebut mane..

Alden bingung. Kok Noni bisa tau kalau itu Victor. Jangan-jangan..

"Iya gue tau , dek.. tadi malem kan.."
Mata Noni menyipit.

"Lo ga bisa bohong sama gue ,Den. Gue tau kok."

Deg..
Kok tau seh.. heishh..

"Hahhh.. Iya , Non. Tangannya Victor--

"Oh bener Victor"
Seringai Noni terlihat.

"Lho.. katanya kamu tau?"
Bingung Alden. Tadi katanya tau , kok jawabannya gitu.

"Hahaha.. Alden.. Alden.. gue tadi nebak doang. Dan bener tebakan gue. Si bangsat itu kan."

Alden cemberut. Ia dikerjai disini
Kemarin sama Victor , sekarang sama Noni. Besok sama siapa? Chef Juna?

"Mbo Non.. males aku"

"Ngapain dia? Dia yang nyebabin kacamata lo rusak?"

"Kepo"

"Oh gitu. Ya udah sih gue ngomong aja ke anak-anak. Biar dilabrak tuh , dipukul sama--

"Jangannnnnnn..."

Kenak lo , Den
Hahaha. Bocahh

"Ya udah gih cerita aja."

"Janji tutup mulut?"

"Yahh kue sus lah 1 kotak"

Alden memutar bolamatanya kesal. Makanan lagi makanan lagi.

"Iya wes nanti gue beliin"

Alden menceritakan kejadian semalam , tanpa ada tambah kurang. Sama persis.
Mulai ia diseret ke lantai atas sampai memukul tembok menyebabkan kacamatanya rusak.
Noni yang mendengarkan merasa ada yang.. janggal.

"Gitu , Non."

"Terus.. lo mau beli kacamata lagi?"

Cuggg..cerita dowo-dowo , tanyaane kacamata. Lapo mang aku cerito. Oo jembutt..

Alden memandang datar Noni.

"Biasa aja dek liatnya. Gue tanya baik-baik ya"
Ngeles Noni.

"Gue uda cerita panjang lebar , lo malah tanya kacamata. Sebel gue cug."

"Lahh.. ya lo udah cerita kan. Toh yang penting lo nya gapapa. Cuman kacamata lo.
Lo kan bisa beli kacamata se pabrik-pabriknya kan. "
Dumel Noni.