Chapter 12

1.5K 160 4
                                    

Beberapa hari setelahnya..

"Den.."

"Apao Vi?"

Alden dan Victor sedang berada di tepi kolam. Teman-teman lainnya sedang berenang , menikmati hari sabtu mereka.

"Ke kamar yok"

"Lah lapo , Vi? Wong seneng ndek sini bareng anak-anak kok malah kamu ngajak ke kamar. Kan io males seh."
Alden merasa , Hey ini hari Sabtu. Buat apa di kamar terus. Bosen dong

"Ya gapapa , Den. Pengen ae ndek kamar. Ayok lah , Den"
Victor memohon seperti anak kecil yang menginginkan es krim.

"Hmm yawes 10 menit lagi deh. Berjemur , Vi. Jemur. Ben ngga corona"

"Iya sayang , iyaa"
Ucap Victor sambil mengacak gemas rambut Alden.
Alden hanya diam saja menikmati sinar matahari yang menyinari tubuhnya. Ben ngga corona..

"Gaessss...."
Alden berteriak memanggil semuanya. Victor pikir , ia ingin berpamitan. Tapi..

"Victor ngajak ke kamar nih. Yok semua beres-beres."

Lahhhh..

Victor dan yang lainnya hanya bisa menganga lebar.
Teman-teman yang lain berpikir , untuk apa mereka ke kamar Victor ? Orang enak-enak berenang.
Sedangkan Victor?
Ngapain nih bocah ngajak yang lain juga buat ngamar? Orang pengen berduaan njir. Malah ngajak yang lain. Duhhh..

"Den.. ngga usah ngajak yang laen.. pengen berduaan sama kamu aku , Den. Duhhh"
Victor merasa gemas dengan kelakuan Alden. Untung pacar

"Oalaa ngomongo , Vic..

Gaesss.. sorry. Victor ngajaknya aku doang. Katanya pengen berduaan sama aku."

.....
.....
.....

"Dek.." - Noni

Alden yang baru sadar dengan perkataanya , hanya diam menganga dan melotot. Ia terdiam. Wuaduhh..
Goblog men kon ,Den. Piye tohh aku iki.. duhh..

Hening..

Krikk.. Krikk..

"Hmm gaess.. Habis gini belanja yok. Pengen beli cemilan nih hehe"
Machel berbicara dengan canggung. Ingin mengalihkan teman-temannya dari omongan Alden barusan. Duh dedek.. lemes amat tuh bibir..

Shearen yang mengerti keadaan langsung berdiri.
"Ayok ayokk gaesss..yo belanjaa.. sekalian beli parfum deh gue. Habis parfum gue. Udah siap-siap yok. Nonn.. hayukkk"

"Eh eh iya Ren. Ayo ayoo.. bersih-bersih dulu yaa hahahaha"
Tawa canggung dari Noni membuat suasana awkward , teman-teman.

Alden hanya bisa berdiri dengan kepala tertunduk. Wajahnya ia tutupi dengan tangannya. Malunya itu lohhh...

Semua langsung berdiri dan berjalan kembali dengan canggung.
"Dek.. kalo ngomong , coba dek di filter dulu ya dedek gemess.. karungin nih lama-lama" - Machel

"Iya Den. Gua sampe bingung lhoo harus ngomong apa. Untung tadi ada Machel. Kalo nggak hmmmm.." -Noni.

"Kalo gue sih emang mau beli parfum. Habis. Tor, jaga pacar lo dong. Kesian tauk. Lo biarin gini. Malu diaa hahahaa" - Shearen

"Ci Ren apaan sihhh"
Alden cemberut kesal mendengar ocehan Shearen.

"Lah kan gue ngomong ke Victor. Bukan ke kamu , Dek. Loh loh hahahha"

Semua tertawa terbahak-bahak. Victor mengarahkan kepala Alden menuju dadanya. Ia mengelus pucuk kepalanya. Ia tau pacarnya malu , malu sekali bahkan. Victor sih biasa aja. Toh ya teman-teman MCI sudah tahu semua kalau mereka pacaran. Buat apa malu? Wajar kan kalau pacaran ingin berduaan.

REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang