Chapter 25

1.4K 166 62
                                    

Flashback On

Sesaat setelah teman-temannya pergi dari kamarnya , lebih tepatnya ia mengusir mereka. Jujur , Alden udah 5 watt tapi temen-temennya udah kayak hp yang baru di fullcharge. Padahal udah jam 1 pagi.

Setelah teman-temannya pergi , ia gosok gigi , cuci muka , beres-beres kamar , ngecas hp , langsungg..

"Dohhhhh enakkk e rekkkkkk.."

Alden meregangkan badannya bersiap untuk tidur. Mematikan lampu dan siap untuk tidur..

Yeayy besok minggu..
Batinnya. Masih ada hari libur.




10 menit setelahnya , ada yang mengetuk pintu kamar Alden.

Tok.. tok.. tok..

Alden hiraukan. Yakali jam 1 pagi ada yang ngetuk pintunya.
Banyak cerita seram yang beredar di hotel itu. Walaupun tidak percaya , tetap harus waspada dong..
Daripada nanti masalah , juga males bukain , biarin aja lah.
Toh kalau misal teman-temannya , besok kan ketemu. Bisa ngobrol lagi.

Kalo misal "itu" , yahhhh.. barangkali suruh coba kamar lain deh.. ngantuk


Tok.. tok.. tok..

Ketukan masih berlanjut. Ngantuk.. cuman kalo kayak gini terus mana bisa tidur?

"Sopo seh rekkkk.. sek malem lohh cug.."


Alden bangun , memakai kacamata bulatnya.
Biar jelas ngeliatnya kalau ada apa-apa..

"Tapi.. ngkok.. ashhh gak lahhh.. ga ada nama e setan iku.. yokk..


Tapi.. kok yo wedi yoo.."

Tok.. tok..

"Tapi nek setan mosok ngetuk pintu? Jek sopan e ya setan jaman sekarang.. gak gak gak.. paling yo arek-arek"


Sambil merapalkan doa Salam Maria , Alden menuju ke arah pintu.
Jujur agak deg-deg an ya. Jam segini.. ada yang mau namu.. iya kalo orang , kalo bukan?


Ceklek..

"Ngapain to malem--

Kata-katanya terputus. Jantungnya berdebar kencang. Matanya tak bisa berkedip.













No.. no.. bukan setan..
Ini lebih menakutkan dari setan.
Setan berwujud manusia..























"Vic.."

Yeahhhh its Victor.

"Iya ini aku."

Alden mengepalkan kedua tangannya disamping tubuhnya. Buku-buku tangannya terlihat.
Seluruh ingatan kemarin muncul dari awal sampai akhir ,tak terkecuali.
Mulai ia pacaran dengan Victor , sampai kejadian aneh , beserta teman-temannya.
Ingin rasanya ia berteriak di depan wajah Victor.
Mengeluarkan uneg-unegnya yang belum tersampaikan

Ia sudah mencoba melupakan. Meskipun baru beberapa hari. Masih hangat di ingatan mereka. Apalagi Alden yang menjalani.

Alden masih diam. Raut wajahnya yang tadi kaget sekarang menjadi datar. Datar sekali..

"Kalo ga ada urusan apa-apa , gue mau tidur."

"Ada , Den."
Jawaban tegas Victor membuat Alden terkesiap.
Urusan apalagi sihh..

REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang