Chapter 30

1.4K 150 3
                                    

Sesampainya di ruang make up

"Eh dedek ngapain sih"
Noni bingung , mengapa Alden berjalan beriringan dengan Victor. Gak trauma apa gimana sih?

"Apa sih Non? Jangan noleh-noleh deh. Eyeliner lo ntar masuk di mata loh"
Shearen yang sedang diberi eyeshow , merem dong. Nggak ngeliat apa yang dilihat Noni.

"Duh apa sih , Ren. Tuh dedek jalan sama Victor"
Adu Noni. Pengen rasanya ia kesana dan menarik Alden dari Victor.

"Ya emang tadi kan mereka terakhir. Sama Palitho sama Machel. Ya udah kali biarin. Orang nggak ngapa-ngapain jugak. Fokus , Non. Kita blackteam nih"
Sekarang pikiran Shearen hanya kompetisi. Ia takut untuk dipulangkan kedua kalinya. Tengsin juga sih. Malu kali :(

"Kok lo belain Victor sih , Ren?"
Suara Noni meninggi. Bisa-bisanya sohibnya belain musuhnya. Gimana sih

"Noni.."
Shearen menoleh ke arah Noni. Makeup nya sudah selesai. Tinggal menata rambutnya. Tidak aneh-aneh. Hanya dikuncir kuda.

"Gini loh ya , Princess. Alden udah gede. Bukan anak kecil lagi. Dia tau mana yang baik buat dia. Kita gatau kan mereka dibelakang kita ngomongin apa. Masak harus pake cctv? Lo mau ngintip Alden mandi huh?"
Sebel juga lama-lama si Shearen.

"Ya kalo boleh sih , gapapa"
Noni menggumam pelan. Tapi emang dasar telinganya Shearen tajem , yahhh...

"Lo meseum , Non anjir. Sinting lo ya."
Nadanya naik 1 oktaf.
Kakak macem ape nih si Noni. Haduhh.. kelamaan jomblo kali ya.

"Canda , Shear. Gakk.. gue gak gitu. Maksud gue , Alden kan udah tau Victor gimana sama temen-temennya. Ntar kalo dijahatin lagi gimana?"
Noni ragu. Memang agak over sih , cuman ya mau gimana lagi. Dia khawatir.

"Udah dong , Princessku yang cantik dan gemoy. Udah gapapa. Santai yaa.. Alden bisa kok mandiri, oke?"
Vallerie datang dan menepuk pundak Noni dan Shearen.

"Tuh betul kata Vallerie. Udahh. Dan lagi bentar lagi juga nggak ketemu kan. MCI juga bentar lagi kelar. Alden Surabaya , Victor Semarang. Jarang lah mereka ketemu. Ya gak , Val?"

Vallerie mengangguk membenarkan ucapan Shearen.

"Udah ,Non. Kamu fokus aja dulu sama kompetisi. Nanti dipikir lagi habis kompetisi, oke?"

"Kalian dibayar sama Alden berapa sih buat ngadem-ngademin gue?"
Sindir Noni. Ngga ada yang setuju sama dia. Kan males.

"Gue sih 2juta ya. Val , lo berapa?"

"Sama sih , Ci. Cuman kan aku ada anak. Jadi minta lagi buat susu sama popok , Ci. 3 juta lah , Ci."

"Oh iya ya lo udah ada anak. Cukup lah segitu"

"WOETSSSSS UDAHH CUKUPP BESTIEEE.. KALIAN GILAAA"

Vallerie dan Shearen ber tos ria. Karena berhasil mengerjai princess nya itu.




"Dennn.. sini."
Palitho memanggil Alden. Palitho dan Rey sedang santai di sofa di ruang make up sambil menunggu syuting.

Alden bingung. Apa ia mengajak Victor atau tidak? Tapi tadi mereka udah tegoran. Ajak tidak yaa..

Alden berhenti di tempat sudah 2 menit. Victor yang disebelahnya bingung.
Arek iki ngeglitch ta gimana?

"Den.."

"...."

"Alden.."

"...."

"Hoiii.."

"Duh apa seh teriak-teriak? Kayak dihutan aja. Ngomong yang pelan."

Victor mengusap dahinya pelan. Gatau harus gimana lagi sama Alden.

REAL or UNREAL? ( VICTOR X ALDEN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang