Cobaan dan ujian, keduanya merupakan cara Allah untuk menguji keimanan kita. Setiap harinya iman kita pasti berkurang jika mengikuti gaya hidup tanpa Allah di hati kita. Melakukan aktivitas dengan berbagai macam manusia, ada yang bisa membawa kita kepada surga-Nya atau malah menjerumuskan kita pada liang kesesatan.
Seperti yang beredar di jaman sekarang ini, akun-akun gosip bertebaran di mana-mana. Bahkan di televisi sekalipun banyak acara gosip yang meliputi orang-orang terkenal seperti artis atau tokoh-tokoh negeri seperti pejabat dan sebagainya.
Tidak ada habisnya membicarakan orang lain. Menyebarkan aib saudara kita yang sesama muslim, menggunjing, ghibah, dan sejenisnya. Padahal Allah sudah melarangnya dalam Al-Qur'an, yakni surat Al-Hujurat ayat 12.
"... Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain, sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)
Rasulullah SAW juga bersabda: "Sesungguhnya dosa yang paling besar adalah jika seseorang melanggar kehormatan seorang muslim tanpa asalan yang dibenarkan (syariat)." (HR. Abu Dawud)
Andai saja orang-orang tahu akan larangan ghibah atau menggunjing ini, pasti tidak akan ada gosip tentang diriku yang kini menjadi bahan utama omongan satu sekolah.
Di depanku terpampang jelas fotoku bersama Pak Ilham di depan kelas ketika guru tampan itu tengah mengelus lembut puncak kepalaku‒‒dengan judul 'DEMI NILAI KUIS DAN MENDAPATKAN HADIAH, SISWI BERINISIAL B INI DENGAN BERANI MENGGODA GURU GANTENG'.
Foto kedua ketika aku bersama Yusuf di luar perpustakaan, kami sedang makan di kotak bekal yang sama sembari mengobrol. Padahal, tempo lalu Yusuf yang menawarkan makanan itu. Tapi, kenapa judul foto itu malah begini?! 'MENCOBA TERLIHAT ALIM DAN SHALEHAH DEMI MENDAPATKAN HATI KETUA ROHIS'.
Dan foto yang membuat darahku mendidih karena marah dan tidak terima, yaitu fotoku ketika aku menyuapi Langit di dalam kelas kemarin! Sudah kuduga bila akhirnya akan seperti ini. Foto yang seolah-olah aku yang genit terhadap Langit ini berjudul 'GADIS BURUK RUPA MENGEJAR CINTA PANGERAN TAMPAN' dikira beauty and the beast kali?! Ralat, maksudnya handsome and the beast.
Tanpa sadar aku mengepalkan tanganku kuat hingga ruas jariku memutih. Berkali-kali aku mengembuskan napas perlahan sembari beristighfar agar emosiku stabil. Sepertinya orang yang mengambil foto dan menyebarkan berita abal-abal ini sedang gabut, untuk apa ia melakukan hal tidak berguna seperti itu? Apalagi dengan judul yang norak seperti judul sinetron.
Pernahkah kalian mendengar tentang do'a orang yang terdzalimi pasti diijabah? Dan untuk saat ini aku ingin sekali berdo'a, meminta mereka yang tengah menggosipkanku yang tidak-tidak seperti ini agar diberi balasan yang lebih mengerikan.
Tapi, kuurungkan niat itu. Aku tidak mau berdo'a hal-hal yang jelek dan merugikan orang lain. Aku masih punya malu terhadap Allah. Lebih baik aku mendo'akan agar mereka diberi hidayah. Siapa tahu kan jadi pahala. Mendo'akan yang baik-baik untuk orang lain.
"Eh lihat tuh, wanita penggoda!" bisik seseorang dengan telunjuknya mengarah padaku. Bisik-bisikan, tapi masih bisa kedengaran begitu. Kenapa gak ngomong langsung saja sini? Cemen!
Aku menghela napas berat. Aku harus menyiapkan mental untuk ke depannya. Rasanya percuma bila aku harus berteriak dan menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi pada mereka. Percuma, tidak ada yang mau mengerti, semuanya sibuk dengan melihat keadaan dan bukti yang ada walaupun belum tentu benar.
"Bila!" panggil seseorang.
Refleks aku menoleh ke sumber suara dan melihat Zeli tengah berlari ke arahku. "Apa?" tanyaku saat ia sudah berada di hadapanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BILANGIT (END)
Teen FictionKARYA ORISINAL ADA DI AKUN YANG LAIN (@phytagoras_) DAN TIDAK AKAN LANJUT DI SANA. --------------‐-------------------------------------------------------------------------- Bila tidak mengerti mengapa hidupnya penuh dengan drama. Setelah ia memutus...