Memilikimu adalah karunia terindah yang Tuhan berikan untukku.
—Aliana Faresta—
Mentari baru saja menampakan diri dari arah timur dan menampakan arunika yang menyapa dunia untuk memulai pagi. Sinar matahari menembus celah jendela, cahaya itu menyorot wajah tampan pria berusia 30 tahun, dia Reizan. Reizan menggeliat di atas kasur untuk meregangkan tubuhnya setelah bangun tidur. Perlahan matanya terbuka, pemandangan yang dilihat pertama kali adalah seorang wanita cantik yang sedang menatapnya sambil tersenyum."Pagi ganteng. Ayo bangun." sapa Alia.
Reizan tersenyum manis, ia mengusap pucuk rambut istrinya gemas.
"Iya, aku udah bangun," ucap Reizan dengan suara serak.
"Sana mandi. Aku udah siapin sarapan." titah Alia, sebelum akhirnya beranjak dari ranjang dan keluar meninggalkan kamar.
Reizan menatap sang istri yang sudah menghilang dari balik pintu. Sesaat setelahnya ia pun beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum memulai aktifitas. Setelah selesai mandi, Reizan yang sedang mengancingi kemeja putihnya menoleh ke arah nakas saat ponselnya berdering pertanda sebuah panggilan masuk.
Pria itu mengambil ponsel untuk mengangkatnya. Satu alisnya terangkat saat mengetahui yang memanggilnya adalah teman lamanya.
"Felix?" gumam Reizan sebelum akhirnya ia menggeser icon hijau dan mengangkatnya.
"Hai!!" suara riang langsung terdengar, membuat Reizan sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Felix? Tumben? Ada apa? Pinjem uang, ya? Ha-ha!" goda Reizan.
Dari sebrang, Felix mendecak sebal. Ia kesal lantaran temannya itu sudah berburuk sangka lebih dulu. Memang saat masa kuliahnya dulu, Felix selalu meminjam uang pada Reizan. Jadi Reizan sudah hafal dengan temannya itu.
"Enggak, Rei. Aku mau bilang kalo sore ini aku bakal ke Indonesia. Aku mau menetap di sana." pungkas Felix.
Penuturan itu membuat Reizan mendelik terkejut.
"APA!!!" seru Reizan.Suara teriakan itu menggema keseluruh sudut rumah, hingga Alia saja yang sedang memasak di dapur dapat mendengarnya. Mereka berdua kemudian melanjutkan mengobrol lewat telepon. Felix juga bertanya tentang keadaan temannya yang sudah 10 tahun tidak bertemu, sekaligus meminta Reizan mencarikannya rumah untuk ditinggali nanti ketika ia mendarat ke tanah air.
Setelah banyak obrolan di telepon, Reizan keluar dari kamar menuju dapur untuk sarapan yang sudah Alia sediakan. Mereka berdua duduk secara berhadapan.
"Kamu masih ingat temen aku yang namanya Felix?" tanya Reizan memulai obrolan.
"Orang Aussie itu? Ingat. Kenapa?" balas Alia dengan mulut yang penuh makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEGAL ✔
ActionNama pria itu Reizan Giedeon (34), seorang dokter yang bekerja keras demi mendapatkan kariernya. Sejak istrinya meninggal bersama anak yang sedang dikandungnya, ia menjadi terpuruk hingga kehilangan jati dirinya. Keserakahan dan dendam mengubahnya m...