Faktanya, seorang pria bisa mencintai dua wanita sekaligus.
Tapi bagaimana jika kedua wanita itu sama?
—Writer by Ilegal—Reizan sedang berkelana di jalanan menuju rumahnya, pemandangan langit jingga dari ufuk barat menambah ketenangannya serta diiringi lagu musik jazz dari radio dasbor mobil barunya. Untung saja kemarin ia baru saja gajian untuk menggantikan mobilnya yang lecet karena Geano.
Tidak butuh waktu lama ia akhirnya sudah tiba di rumahnya. Begitu ia membuka pintu, ada Nezia yang sedang duduk di ruang tamu sendirian sambil memakan jajan yang dibelinya tadi. Saat Reizan menatap Nezia, wanita itu langsung memalingkan pandangannya lantaran rasa takut pada Reizan masih mengalir dalam DNA dirinya. Meski sering kali atau dari dulu ia ingin sekali dekat dengan Reizan, duduk sambil mengobrol santai, atau hal lain yang biasa dilakukan pasangan pada umumnya. Sudah lama ia berharap namun harapan itu sepertinya hanya angan-angan, Reizan sepertinya akan tetap jadi orang galak dan kasar.
"Alia... " panggil Reizan. Sang empunya nama hanya menoleh tanpa bergumam. "Aku bakal pulang larut malam, kalo ada yang ketuk pintu jangan dibuka." cetus Reizan sebelum akhirnya ia melanjutkan berjalannya menuju ruang kerjanya.
Nezia tidak salah dengar? Biasanya saja pria itu sering kali berhari-hari tidak pulang tanpa meminta izin, apalagi mengingatkannya jangan buka pintu. Serasa mencurigakan.
Nezia hanya duduk sambil menghabiskan makanannya di ruang tamu seraya menonton drama dilayar laptop milik Alia dulu. Hingga tidak terasa jika jam sudah menunjukan pukul 8 malam, bertepatan dengan itu, Nezia sudah menyelesaikan maraton drakornya yang dimulai sejak pagi tadi. Saat Nezia sedang membereskan kemasan makanannya, suara pintu yang diketukan terdengar.
Ia ingat pesan Reizan tadi jangan membuka pintu saat ada yang mengetuknya. Itu membuat Nezia berdiri mematung di tempat sambil menatap pintu yang suara ketukannya masih terdengar. Karena ketukan itu semakin keras di dengar, buru-buru Nezia mengambil laptop dan sampah yang ada di meja, segera wanita itu berlari menuju tangga untuk masuk ke dalam kamarnya.
Karena pintu tidak kunjung dibuka, suara ketukan itu semakin keras hingga terdengar dari ruangan Reizan. Pria itu lantas keluar untuk membuka pintu.
"Lama banget sih bukanya!! Lagi enak ya sama adikku?!" celoteh Selia setelah Reizan membuka pintunya. Reizan menanggapinya dengan menyatukan kedua alis.
Hampir tiga tahun menghilang, orang yang paling Reizan benci akhirnya tiba di depannya. Itu memang Selia yang datang dengan membawa sebuah kotak merah di tangannya.
"Pergi aja, Alia gak ada di sini." kata Reizan ingin mengusir Selia.
"Kenapa? Aku cuma mau ketemu adikku." Selia tetap memaksa.
Wanita itu langsung menyelinap masuk ke dalam tanpa seizin dari pemilik rumah. Suara Selia yang terus memanggil nama adiknya terus menggema di seluruh ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEGAL ✔
ActionNama pria itu Reizan Giedeon (34), seorang dokter yang bekerja keras demi mendapatkan kariernya. Sejak istrinya meninggal bersama anak yang sedang dikandungnya, ia menjadi terpuruk hingga kehilangan jati dirinya. Keserakahan dan dendam mengubahnya m...