Bagaimana cara agar aku tidak menyesal pernah mencintaimu?
—Nezia Niatama—
Bamboozle, atau sebuah emosi yang membuat sang empunya merasa kebingungan atau keadaan membingungkan. Itulah yang dirasakan 7 bulan setelah kejadian memilukan tempo hari, semua kebingungan melanda beberapa khalayak terutama bagi seorang Nezia Niatama. Dan selama 7 bulan itupun ia gunakan waktunya untuk mengingat siapa dirinya sebenarnya. Pertanyaan tentang siapa dirinya telah terjawab sudah. Selama ini ia tidak pernah bisa menemukan Alia dalam ingatannya, namun saat mencari tau tentang foto wanita yang Geano kirimkan, perlahan ia mulai bisa menemukan Nezia dalam ingatannya, karena itu memang dirinya sendiri. Bahkan sosok Geano pun ia sudah mengingatnya, benar jika pria itu adalah deja vu-nya, bukan Reizan.Sore itu hujan terus melanda sejak 2 jam yang lalu. Dari balik jendela, Nezia terus memandanginya sejak tadi. Berkali-kali air matanya jatuh bersamaan dengan rintikan hujan yang menetes melalui jendela. Sejenak ia mengelus perutnya yang sudah semakin membuncit, seringkali ia juga merindukan ayah dari anak itu, Reizan. Kendatinya ia sudah tau jika Geano memang cintanya di masa lalu, semua itu tidak bisa menggantikan semua cinta yang sudah Reizan berikan. Karena pada kenyataanya kenangan Geano hanya bisa diingat, sedangkan kenangannya bersama Reizan masih bisa dirasakan.
Geano kalah saing.
Satu sisi ia merindukan Reizan, disatu sisi lain ia membenci Reizan. Kepercayaan yang ia tanamkan mengenai kepribadian Reizan yang baik sudah tidak berarti lagi, pria yang pernah mengaku sebagai suaminya memang seorang penjahat, kriminal, dan kejam.
Bagaimana ia tidak pernah menyadari jika dirinya tinggal bersama seorang pembunuh berantai yang sudah kehilangan akal sehatnya. Saat ia menyadari jika tidak ada Alia dalam dirinya. Juga bagaimana ia tidak menyadari jika ucapan Reizan, Felix, dan direktur AHI'group (Rigel) yang mengatakan 'Kamu Bukan Alia' dan 'Wanita duplikat' memang penuh ambigu. Ia terlalu bodoh untuk cepat menyadarinya. Harusnya memang dari awal ia bertanya tepat pekerjanya, secerca harapan ia bisa mengubah takdir. Hanya saja menangis pun tidak ada gunanya, tidak akan ada yang berubah. Ibarat nasi telah menjadi bubur, ibarat cermin yang sudah pecah menjadi serpihan kecil.
"Bu."
Suara lirih tadi berhasil mengintrupsi Nezia, wanita itu menoleh ke belakang dan mendapati Siska yang memanggilnya.
"Iya, mbak?" tanggap Nezia.
"Makan, ya. Kasihan dedenya karena Ibu belum makan dari pagi." tutur Siska.
Nezia mengangguk mengiyakan tawaran tadi. Meski sering kali ia enggan makan, namun bawaan dari kehamilannya yang semakin tua membuatnya masih memiliki gairah untuk menyantap makanan. Demi kesehatan jabang bayi, ia harus makan.
Melihat wajah Nezia yang penuh sendu dan kesedihan membuat Siska peka. Belakangan Nezia seperti seseorang yang menyembunyikan kesedihan dengan senyumannya, maksudnya biasanya wanita itu terlihat normal menjalani hari-harinya, namun kini ia terlihat sayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEGAL ✔
ActionNama pria itu Reizan Giedeon (34), seorang dokter yang bekerja keras demi mendapatkan kariernya. Sejak istrinya meninggal bersama anak yang sedang dikandungnya, ia menjadi terpuruk hingga kehilangan jati dirinya. Keserakahan dan dendam mengubahnya m...