Rahasia Tuhan itu misterius
—Geano Alegvaro—
Siang itu baru saja Reizan melepaskan snelli-nya ketika jam istirahat makan siang. Dari tadi ia mencoba menghubungi nomor Alia, namun wanita itu tidak kunjung membalasnya. Ia kemudian keluar dari ruangannya untuk menunggu istrinya datang.Saat tengah berjalan di koridor, ia melihat seorang pria berambut pirang berjalan ke arahnya. Tebakan itu terlalu mudah karena dia adalah Felix, pria itu berlari kecil sambil tangannya melambai ke arahnya. Reizan berhenti berjalan begitu Felix tiba dihadapannya.
"Hai! Ini tempat kerja kamu ternyata?" tanya Felix.
Reizan menelan salivanya gugup. Setelah pertemuannya dengan Allen semalam, ia sudah tidak mau lagi bertemu dengan Felix ataupun Allen.
"Mau apa?" ucap Reizan terdengar dingin.
"Ajakin aku jalan-jalan." pinta Felix.
Mendengar permintaan aneh dari Felix, Reizan lantas berlalu meninggalkannya. Namun Felix masih tetap mengikuti Reizan dengan berjalan di sampingnya.
"Come on! Aku orang baru di sini. Aku ingin tau restoran, bar, kelab malam. Allen sibuk, jadi aku minta tolong." kata Felix masih merengek seperti anak kecil.
"Aku juga sibuk." balas Reizan.
Felix lantas berhenti dan berdiri di depan Reizan untuk menghentikannya berjalan.
"Kamu lagi gak coba buat hindari aku, 'kan?" Felix mulai curiga."Rei... "
Saat Reizan hendak menjawab deduksi Felix tadi, suara pelan yang memanggil nama Reizan mengintrupsi keduanya. Mereka mendapati Geano yang sedang berdiri di samping Reizan.
"Hai! Temannya Reizan, ya? Kenalin, aku Felix, teman Reizan teman aku juga... Termasuk istri Reizan, istri aku juga." ucap Felix memperkenalkan dirinya. Akhir kalimat, ia mengecilkan suaranya agar Reizan tidak dengar, tapi Reizan masih bisa mendengarnya. Pria itu menatap sinis Felix.
"Geano." balas Geano memperkenalkan dirinya.
Bagai ice dengan api, Geano yang punya sifat dingin bertemu Felix yang periang dan banyak bicara. Semoga saja mereka tidak akrab, karena itu bisa saja berbahaya.
Saat keduanya sedang berkenalan, suara sirine ambulans terdengar. Benar saja ada dua ambulans yang baru saja datang di depan rumah sakit Mahjita. Para perawat buru-buru mengeluarkan pasien dari mobil, dan dengan brankar beroda, mereka membawanya masuk untuk segera melakukan pemeriksaan. Saat pasien melintas melewati ketiga pria tadi, alangkah terkejutnya mereka saat mendapati jika pasien itu adalah Alia dan kedua orang tuanya yang berbaring dengan darah yang bercucuran.
Terutama Reizan yang terkejut setengah mati. Pria itu berlari mendorong brankar beroda untuk dibawa ke ruang operasi. Pria itu tidak henti-hentinya memanggil nama sang istri untuk bangun. Alia masih setengah sadar, ia perlahan membuka matanya dan melihat raut wajah Reizan yang ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEGAL ✔
ActionNama pria itu Reizan Giedeon (34), seorang dokter yang bekerja keras demi mendapatkan kariernya. Sejak istrinya meninggal bersama anak yang sedang dikandungnya, ia menjadi terpuruk hingga kehilangan jati dirinya. Keserakahan dan dendam mengubahnya m...