Netra itu semakin samar saat aku pandang
—Reizan Giedeon—
Di ruangan koferensi yang dihadiri banyak dokter, Laudy sedang mempresentasikan hasil penemuannya. Melalui layar LED juga hologram di depan sana, wanita itu sedang menjelaskan bagaimana ia bisa menduplikat ingatan manusia dengan alat yang baru saja ia ciptakan, alat yang bentuknya seperti helm dengan tautan beberapa kabel. Wanita yang notabenenya istri dari Allen Renovall mengatakan jika alat itu sudah stabil secara 100% dan sudah diuji keberhasilannya.Alat yang diberinama trans–Hippocampus–link, bertujuan untuk mengakses otak manusia dengan menyadap data-data ke sebuah fail komputer sebelum disalin ke otak manusia duplikatnya. Beruntung sekali Allen memiliki pasangan cerdas dan berbakat seperti Laudy.
"Rei... Apa kamu gak mau pake alat itu buat kembaliin ingatan Alia ke otak Nezia?" bisik Felix yang duduk di samping Reizan.
"Kamu mau bongkar makam istri aku, ambil kepalanya lalu salin ingatannya?" balas Reizan dengan berbisik.
Felix terkekeh mendengarnya. Alat ciptaan Laudy memang mengharuskan ada orang alisnya agar bisa diduplikat ingatannya pada orang kloningannya.
"Selama tinggal sama Nezia, aku gak ngerasain ada Alia. Perasaan aku aneh, Lix." gumam Reizan masih berbicara dengan Felix.
"Kamu gak akan pernah bisa lupain Alia kalo masih ada Nezia. Jus't beliveing to me." balas Felix.
Reizan menelan ludahnya, semakin hari ia semakin sadar jika wanita yang tinggal bersamanya bukanlah wanita yang ia cintai. Ia tidak akan bisa melupakan Alia, apalagi ia dengan orang yang wajahnya sama dengannya. Rasanya ingin meminta bantuan Laudy untuk membantunya menghilangkan ingatannya tentang Alia.
"Reizan."
Reizan yang sedang mengobrol dengan Felix menoleh seketika saat Laudy memanggil namanya.
"Wanna try?" tanya Laudy.
Senyuman Laudy terlihat aneh, apalagi saat menyuruhnya untuk mencoba eskperimen barunya. Terlebih semua dokter di sana menatapnya, seakan menginginkan Reizan untuk mencoba alat penyalin pikiran tersebut.
"M-me?" beo Reizan menunjuk dirinya sendiri.
Laudy mengangguk membalasnya. Reizan kemudian menolehkan pandangannya pada Felix, pria berambut pirang itu pun mengangguk untuk Reizan segera maju ke depan mencoba trans–hippocampus–link, alat yang terbilang masih amatiran.
"Just go." Felix meyakinkan.
"T-tapi, bagaimana kalo gagal? Ingatanku bisa saja hilang, jadi orang idiot, atau seorang alzheimer." cecar Reizan dengan kegundahannya. Ia bahkan sampai menyebutkan efek apa saja yang terjadi jika alat itu gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEGAL ✔
ActionNama pria itu Reizan Giedeon (34), seorang dokter yang bekerja keras demi mendapatkan kariernya. Sejak istrinya meninggal bersama anak yang sedang dikandungnya, ia menjadi terpuruk hingga kehilangan jati dirinya. Keserakahan dan dendam mengubahnya m...