Aku harap kamu akan menjadi salah satu kenyataan dari banyaknya harapanku.
—Nezia Niatama—
Pagi itu Nezia baru saja membuka matanya, awalnya ia terkejut dengan seisi ruangan yang berbeda dengan kamarnya, namun ia ingat jika dirinya sedang menginap di rumah seseorang. Ia juga ingat jika semalam bergadang makan mie bersama Geano di ruang tamu hingga larut malam.Wanita itu kemudian turun dari ranjang dan keluar dari kamarnya. Satu hal yang langsung menjadi objek pandangannya adalah Geano yang masih tertidur pulas di atas sofa dengan posisi miring dan sebuah boneka sebagai bantalannya.
Sadar tidak sadar, Nezia menarik tipis senyumannya melihat Geano tertidur pulas dengan wajah menggemaskannya, rasanya tidak tega untuk membangunkannya. Mengetahui dirinya tersenyum, Nezia menggelegkan kepalanya. Huft, jangan sampai menganggumi dia hanya karena mengobrol semalaman.
Ia melihat jika mangkok dan gelas bekas makan semalam masih tergeletak di atas meja. Agar tidak membangunkan Geano yang tertidur, wanita itu dengan hati-hati mengambil semua peralatan di atas meja. Ia lantas membawanya ke dapur untuk dicuci di wastafel. Usai mencucinya semua prabotan dapur, Nezia melihat meja makan yang masih kosong.
"Buat sarapan kali, ya?" monolog Nezia.
Entah hasrat dari mana ia ingin membuat sarapan. Wanita itu kemudian membuka kulkas dan mengambil beberapa sayuran dan telor untuk dibuat menu capcay. Ia akhirnya mulai berkutik sendirian di dapur dengan bahan-bahan yang ada untuk dibuat hidangan siap makan nanti.
Firasat aneh terus menjalar dipikirannya, Geano tidak mengakatan 'anggap aja rumah sendiri' seperti yang biasa tuan rumah lainnya katakan pada tamunya. Tapi Nezia seakan menganggap kediaman tersebut seperti rumahnya. Bukannya lancang atau tidak sopan, ini seperti naluri yang pernah menjadi kebiasaan di masa lalunya.
Suara spatula beradu dengan wajan terdengar hingga sukses membangunkan Geano. Pria itu mengusap matanya dan meregangkan tubuhnya saat mendengar suara bising dari dapur. Ia lantas bangun dari tidurnya dan menuju ke dapur untuk melihat sumber dari suara bising tadi. Sesampainya di dapur, ia melihat wanita yang semalam tidur di kamarnya sedang menyiapkan makanan di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEGAL ✔
ActionNama pria itu Reizan Giedeon (34), seorang dokter yang bekerja keras demi mendapatkan kariernya. Sejak istrinya meninggal bersama anak yang sedang dikandungnya, ia menjadi terpuruk hingga kehilangan jati dirinya. Keserakahan dan dendam mengubahnya m...