11. New Person

494 16 0
                                    

Jika suatu hari aku mencintai orang baru, ingatkan aku jika dia bukan kamu
—Reizan Giedeon—

Jika suatu hari aku mencintai orang baru, ingatkan aku jika dia bukan kamu—Reizan Giedeon—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dua tahun kemudian setelah Alia dimakamkan, kehidupan Reizan masih sama suramnya. Ditambah kloningan Alia pun belum sempurna dan masih dalam tahap pemulihan, Laudy mengatakan jika ingin hasilnya 100% maka harus menunggu waktu yang tepat untuk hasil yang maksimal.

Siang itu sekitar pukul 3:36 pm, tepatnya di sebuah mansion mewah milik seorang miliarder, Allen baru saja bangkit dari duduknya. Ia tersenyum sambil mengulurkan tangan untuk menjabat tangan pria tua yang rambutnya sudah beruban dihadapannya.

"Thank you for the time. I'll try my best." ucap Allen.

"I also thank you. When finished, I will come to your place." balas seorang miliader dihadapannya.

"I await your arrival." final Allen.

Keduanya pun tertawa hambar ala laki-laki dewasa pada umumnya. Pria dihadapan Allen adalah klien yang sedang meminta dibuatkan kloningan yang mirip dengan sepupunya, lantaran orang aslinya telah meninggal karena dibunuh. Beliau mengatakan jika orang itu meninggal, bisnisnya akan hancur. Jadi ia meminta bantuan melalui praktik ilegal milik Allen.

Mereka sedang berada di kampung halaman Felix, yaitu Australia untuk menemui kliennya. Reizan dan Felix harusnya ada di sana, hanya saja mereka tidak mau masuk dan membiarkan Allen yang mengurusinya. Begitupun Laudy tidak ikut karena sibuk mengurus laboratoriumnya di Indonesia.

Diluar mansion itu, Reizan sedang berdiri memandangi Laut Manly dihadapannya. Ia merasakan perubahan besar dalam dirinya, rasanya hampa ketika ia mengasingkan diri dari semua orang. Sejak ia bergabung dengan Allen, ia menjauhi semua orang terdekatnya, entah itu sahabatnya atau bahkan keluarganya. Bahkan selama dua tahun belakangan, Reizan tidak pernah menemui Geano, Yandra, Imel, Selia, Faldi, dan orang-orang lainnya yang sudah lama mengenalnya.

Lamunannya seketika terbuyarkan saat Felix datang dan berdiri di sampingnya yang sedang mendekatkan korek api pada rokok dimulutnya. Saat rokok itu sudah menyala ia mengantongi korek api dan mulai menghisap dan mengeluarkan kembali asap rokoknya.

"Baru dua tahun tapi rasanya kaya baru dua minggu sejak aku ninggalin Syedney." ucap Felix.

"Iya... Jadi inget sesuatu, aku pernah janji ke Alia bawa dia ke sini." ujar Reizan mengenang mendiang istrinya.

"Please! Move on, bro! Don't get too wrapped up in sadness," sahut Felix dengan suara beratnya. Reizan membalas dengan tersenyum tipis saat Felix menyatakan jangan terlalu larut dalam kesedihan.

"Yaudah, ayo pulang. Laudy bilang kalo duplikatnya Alia sudah hampir siap." ajak Felix.

Mereka melihat Allen baru saja keluar dari mansion milik pengusaha tadi. Dirasa pekerjaannya sudah selesai di Benua Hijau, mereka pun memutuskan untuk pulang ke tanah air. Siapa sangka, sudah 2 tahun bisnis seorang Allen Renovall berjalan, ia sudah bisa membeli jet pribadi untuk memudahkannya melakukan perjalanan keluar negeri. Di negara asalnya, Allen merupakan anak dari salah satu seorang pengusaha terbesar di Amerika. Dia menikahi Laudy yang juga anak dari pengusaha berlian, tidak heran mereka berdua bisa membuka praktek yang modalnya tidak main-main besarnya.

ILEGAL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang