Dia akhirnya menunjukan sisi sebenarnya.
—Writer by Ilegal—
Pria itu sudah kehilangan akal sehatnya, begitulah batin yang selalu diucapkan Nezia dengan sifat Reizan di setiap harinya. Dia benar-benar tidak menyukai anak yang ada dalam kandungan Nezia, padahal dulu saat mengetahui kehamilan Alia, pria itu seakan mendapatkan semesta saking bahagianya. Mengapa saat Nezia mengandung anaknya dia tidak senang, membencinya, dan tidak mengakuinya. Bahkan yang lebih parah pria itu sering sekali memukuli Nezia hanya karena kesalahan kecil yang ia lakukan. KDRT dalam rumah tangganya akhirnya dimulai.Malam itu saat bintang di langit bertebaran begitu indahnya, wanita yang sedang hamil muda itu memakai jaket putih miliknya. Ia mengenakan tudung jaketnya untuk menutupi wajah yang penuh dengan luka, di ujung bibir, dahi, hidung, hingga pipinya. Jangan tanya itu ulah siapa, Reizan lah pelakunya. Nezia ingin keluar untuk membeli makanan, karena sepertinya janin dikandungannya menginginkan semangkok mie ayam hangat. Percuma jika meminta pada Reizan, pria itu benar-benar tidak bisa diharapkan, atau mungkin Reizan akan menolak sambil memukul kakinya dengan gagang sapu seperti tempo hari.
Rumah terlihat sepi, tidak ada tanda-tanda Reizan di sana. Wanita itu kemudian bergegas menuju pintu depan untuk keluar dari rumahnya.
"Mau kemana?" hampir saja ia memegang knop pintu, sahutan dingin tadi berhasil menghentikan langkah kaki Nezia.
Wanita itu kemudian berbalik, ia menundukan kepalanya saat berhadapan dengan Reizan yang sedang melipat kedua tangannya di depan dada.
"A-aku mau cari makan... " cicit Nezia.
"Jam 9 mau keluar? Pantaskah wanita keluar malam-malam? Mau jadi jalang, hah?!" omelnya.
Fitnah tadi membuat Nezia langsung mengangkat dagunya menatap Reizan. Ia menggeleng sambil mengatakan tidak. "Aku cuma laper." imbuhnya.
Satu tamparan keras berhasil mendarat sempurna di pipi Nezia.
"Jawab!! Malem-malem keluar mau jadi jalang!!" sentak Reizan sekali lagi.
Lantaran Nezia hanya tertunduk sambil memegangi pipi yang kena tampar tadi membuat Reizan semakin kesal. Ia mengutarakan pertanyaan yang sama pada wanita dihadapannya, satu kali tidak menjawab artinya satu tamparan. Nezia tidak menjawab pertanyaan Reizan 5 kali, dan artinya pria itu menampar Nezia 5 kali dengan sangat keras. Pipi Nezia sudah memerah, bahkan luka kering yang ada di ujung bibirnya tergores hingga mengeluarkan darah lagi.
Nezia selalu ingin melawan saat Reizan melakukan kekerasan terhadapnya. Hanya saja pria itu dua langkah lebih keras darinya, hingga semua terasa percuma jika ia ingin melawannya.
"Berhenti nangis!" suruh Reizan saat mendengar suara isakan dari hidung Nezia. Ia tau meski dengan kepala tertunduk itu, wanita dihadapannya sedang menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILEGAL ✔
ActionNama pria itu Reizan Giedeon (34), seorang dokter yang bekerja keras demi mendapatkan kariernya. Sejak istrinya meninggal bersama anak yang sedang dikandungnya, ia menjadi terpuruk hingga kehilangan jati dirinya. Keserakahan dan dendam mengubahnya m...