Jodoh Terbaik #1

1.8K 148 45
                                    

Kim Sang Bum, siapa yang tidak mengenalnya di kota ini? Pilot tampan idola kaum hawa, terutama bagi para pramugari yang sehari-hari satu jadwal dengannya. Pamor Kim Bum sebagai pilot idaman tak ubahnya popularitas selebriti atau influencer yang sedang hot di sosial media. Ke mana pun dan di mana pun, decak takjub dan tatapan terpesona selalu didapatinya.

Usia pria itu tahun ini menginjak angka 31 namun perawakan dan penampilannya masih terlihat begitu muda. Banyak yang mengira bahwa Kim Bum masih berusia 24 atau 25 tahun. Oleh karena itu, sebagian besar orang yang baru bertemu dengan Kim Bum tidak percaya bahwa pria itu adalah duda beranak satu.

Usia putranya masih sangat belia yaitu 3 tahun. Istri pertama Kim Bum meninggal ketika melahirkan putranya. Jadi bisa dibilang putra Kim Bum tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu sejak ia dilahirkan. Meski tentu saja ada orang tua pria itu yang dengan senang hati merawat cucu kesayangan mereka.

Walaupun orang tua Kim Bum tulus dan ikhlas merawat cucu mereka, di sisi lain mereka tetap berharap agar Kim Bum seger mendapat pendamping baru. Rasanya kehidupan pria itu belum cukup sempurna tanpa adanya teman hidup. Oleh karena itu, sejak satu tahun terakhir mereka gencar mencarikan jodoh untuk Kim Bum.

Pria itu tidak menentang atau keberatan dengan rencana orang tuanya. Bagaimana pun dia sadar kehidupannya masih panjang dan dia harus memprioritaskan kebahagiaan Julio yang memerlukan sosok ibu agar pertumbuhannya menjadi lebih baik. Semu rencana kencan buta yang ditawarkan orang tuanya disambut dengan baik oleh Kim Bum.

Dia mendatangi satu persatu acara kencan buta itu meskipun sampai saat ini belum ada satu pun yang berhasil. Kim Bum sedikit lelah tapi dia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya yang masih penuh semangat mencarikannya jodoh terbaik.

"Kim Bum, minggu ini kamu jadi mengambil cuti, kan?" pertanyaan itu muncul ketika Kim Bum baru saja menyimpan tas dan peralatan yang dibawanya selama bekerja.

"Iya Bu jadi."

"Bagus, artinya kamu bisa ikut mengunjungi rumah teman ibu di desa, ya?"

"Desa?" cicit Kim Bum sedikit terpengaruh, dia baru tahu kalau ibunya punya teman di desa.

Wajar kalau Kim Bum bingung, secara dari segi ekonomi keluarga pria itu terbilang terpandang. Ayahnya adalah pengusaha tekstil yang sangat sukses di bidangnya dan ibunya adalah mantan super model. Selama 31 tahun Kim Bum hidup, dia tidak pernah mendengar bahwa ada silsilah keluarganya yang berasal dari desa. Jadi bagaimana mungkin ibunya punya teman di desa?

"Iya, kita akan pergi ke sana besok."

"Kita?"

"Mm, kamu, ibu, ayah, dan Julio. Kita semua akan ke sana dan menginap di vila milik teman ibu."

Mendengar kata vila, pikiran Kim Bum mulai sedikit terbuka. Mungkin teman yang dimaksud ibunya adalah pengusaha di bidang pariwisata.

"Aku baru tahu kalau ibu punya teman di desa."

Kim Bum duduk di bibir ranjang dan membuka sepatu plus kaos kakinya.

"Ibu juga baru tahu kalau teman ibu itu sekarang tinggal di desa. Sebenarnya dia itu teman sekampus ibu dulu, setelah lulus kami sempat lost contact dan baru bertemu minggu lalu secara kebetulan di mall. Kami melepas rindu dan berbagi cerita bersama."

Kim Bum mendengarkan cerita ibunya dengan saksama. Tidak menyela ataupun menginterupsi. Ibu Kim Bum bercerita dengan hebohnya,  dalam waktu lima menit sepenggal sejarah pertemanan sang ibu sudah berhasil Kim Bum ketahui.

"Nah, setelah kami ngobrol panjang lebar akhirnya pembahasan kami tiba pada titik paling penting. Ternyata teman ibu itu punya anak perempuan yang belum menikah, usianya 4 tahun lebih muda darimu."

Mini SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang