"Menurutmu tadi bagaimana ending filmnya?" tanya Kim Bum sambil masuk ke dapur dan membawa belanjaan yang tadi.Disimpannya belanjaan itu di atas meja, kemudian Kim Bum menoleh dan mendapati So Eun menatapnya sebal.
"Kenapa ekspresimu begitu?"
"Mau sampai kapan meledekku terus?"
"Aku hanya tanya pendapatmu."
"Kau kan tahu aku ketiduran tadi sampai filmnya habis. Dan pertanyaan barusan sudah kau ulang-ulang sejak di mobil."
"Iyakah?" Kim Bum pura-pura lupa.
So Eun memberengut, sementara suaminya terkekeh pelan.
"Baiklah, aku tidak akan meledekmu lagi. Makanya lain kali kalau ngajak ke bioskop itu pilih film yang bisa kau nikmati. Jangan yang buat teriak-teriak, pengang telingaku dengernya."
"Sudah ah, sana naik, jangan mengusiliku terus!" titah So Eun yang entah dapat keberanian dari mana, tiba-tiba mendorong punggung Kim Bum pelan untuk keluar dari area dapur.
"Kau mau langsung membereskan semua belanjaan itu?"
"Iya."
"Besok saja sama bibi Jung."
"Keburu layu sayurannya, lagian aku sudah biasa juga."
Mereka berbicara seperti itu tanpa melihat satu sama lain karena posisi So Eun masih mendorong punggung suaminya.
"Perlu aku bantu?"
"Tidak terima kasih, aku bisa sendiri."
"Oke, asal jangan ketiduran di dapur saja, ya?"
"Ih!"
Kim Bum berbalik sejenak kemudian mengelus puncak kepala istrinya seraya berkata, "Aku ke kamar dulu."
Ucapan Kim Bum lembut sekali, senyum melekat di bibirnya dan yang terdahsyat pria itu sudah berani melakukan skinship. Tahukah pria itu bahwa apa yang dilakukannya bisa membuat So Eun jantungan?
"Dia bisa usil juga ternyata," gumam So Eun setelah suaminya menghilang dari pandangan.
"Lucu sekali," katanya dan senyum pun kembali mengembang di bibir So Eun.
***
"Ke mana saja kau wahai dokter Kim... aku menghubungimu sejak tadi pagi tapi kau tak kunjung merespons," omel Karel yang semua pesan dan panggilannya diabaikan."Aku tidak sempat cek ponsel," jawab Kim Bum santai sambil membuka baju hangatnya dan menyisakan kaos hitam polos di tubuhnya.
"Jelas kau berbohong, tadi aku sempat melihatmu online."
"Iya, sebentar. Aku online ketika memesan tiket film."
"Wait, wait, wait, pesan tiket film?"
"Iya."
"Kau pergi nonton sendiri di akhir pekan begini?"
"Tidak, aku berdua dengan So Eun."
"What! Dengan siapa?"
"Kau tuli? Dengan istriku."
"Wesss ... apa nih pak dokter, sudah mulai bergerakkah? Ada angin apa?"
"Kan kau yang suruh untukku bersikap baik padanya."
"Yakin hanya karena saranku? Setahuku kau bukan orang sepatuh itu. Lagi pula logika saja nih, aku menceramahimu bukan hanya minggu lalu saja. Tapi sudah dua tahun Kim Bum, dua tahun bayangkan! Tapi kau tidak pernah seperti ini. Apa jangan-jangan kau mulai tertarik padanya?"