Jodoh yang Tertunda #1

1K 90 24
                                    

So Eun sedang hancur, hatinya remuk menerima kenyataan yang mengiris ini. Tunangannya ketahuan selingkuh di depan matanya sendiri. Kabar yang mati-matian dia tolak pada awalnya ternyata sungguh menikam hati gadis 28 tahun itu. Dia sempat mengumpat orang-orang di sekitarnya yang telah menuduh tunangan So Eun macam-macam. Gadis itu tidak percaya mereka dan hanya menganggap semua omongan itu sebagai cobaan untuk hubungannya dan Taesung.

Sampai suatu ketika, tepat di balik matanya sendiri So Eun menyaksikan tunangannya tengah berciuman dengan seorang perempuan cantik yang diketahui adalah seorang model. Mereka tertangkap basah bermesraan di sebuah event fashion. So Eun hadir di acara itu karena salah satu penyelenggaranya adalah kenalan So Eun. Dari sana, kepercayaan yang sudah So Eun pupuk dua tahun lamanya mendadak runtuh. Perselingkuhan adalah hal yang paling So Eun kecam dalam sebuah hubungan. Dalam prinsipnya sebagai perempuan, kata maaf masih tersedia untuk kesalahan lain tapi tidak bagi perselingkuhan.

Malam itu juga, setelah menampar pipi Taesung dengan keras, So Eun melempar cincin tunangannya tepat ke wajah Taesung. Laki-laki itu dipermalukan di depan umum dan So Eun tidak peduli lagi. Hatinya terlalu remuk untuk memikirkan harga diri orang lain. So Eun begitu mengasihi Taesung, bisa dibilang So Eun sudah sangat kecintaan. Walaupun ini bukan sakit hati pertamanya dalam hidup, tapi sakitnya sungguh mematikan.

So Eun depresi, semua rencana untuk persiapan pernikahannya dengan Taesung kacau balau. Padahal sebagian besar pembiayaannya sudah dilunasi. Ini aib paling menyiksa, pasalnya bukan hanya So Eun yang dipermainkan. Seluruh keluarga besarnya ikut menjadi korban. Undangan sudah dicetak, mungkin satu minggu lagi undangan itu sudah siap untuk disebar.

"Sso, kau masih galau?" Arin, kawan dekat sekaligus asisten So Eun di kafe terlihat sangat khawatir.

So Eun jadi lebih banyak diam sejak mengakhiri hubungannya dengan Taesung.

"Arin, menurutmu pertanyaan itu patut diajukan atau tidak?"

Arin mengela napas berat, "Tidak sih, aku cuma jengah saja melihatmu terpuruk gara-gara si berengsek itu! Ayolah, Sso, kau itu hebat, cantik, mandiri. Hidupmu tidak akan hancur hanya karena kehilangan satu sampah seperti si Taesung!"

"Rin, yang membuatku begitu terluka bukan perkara aku masih mencintainya. Aku hanya tidak ... tidak terima kenapa aku bisa dibodohi sebegitu parahnya. Kau dengar tidak berita terbarunya? Model itu sedang hamil anak Taesung. Dan gilanya, Taesung menjanjikan pernikahan padaku di saat dia menghamili perempuan lain. Harusnya minggu depan aku menikah dengan dia."

"Tuhan masih menyayangimu, Sso, itulah kenapa Dia menunjukkan belangnya si Taesung sebelum pernikahan itu terjadi. Memangnya kau mau punya suami tukang selingkuh?"

"Gila, tidaklah!"

"Ya sudah, kelar masalah. Banyak bersyukur Sso, kau hampir jadi janda muda loh kalau jadi menikah dengannya."

"Terserahlah, jangan membahas dia lagi, Rin. Aku muak."

"Hm, iya deh iya, eh nanti sore kau jadi ke rumah Saira, kan?"

Arin tiba-tiba ingat jadwal arisan dengan teman-temannya.

"Jadilah, kebetulan Kim Bum juga sudah menerorku dari kemarin. Entah mau apa dia menyuruhku datang terus ke rumahnya."

"Ha ha, paling mau meledekmu gara-gara batal nikah," celetuk Arin keras sekali dan sampai ke hati So Eun.

"Kalau hal itu sampai terjadi, kusleding dia!"

"Ha ha, kocak banget kalian berdua, tuh. Dulu aku sempat mengira kau yang akan menikah dengan Kim Bum, loh, Sso. Tidak sangka hubungan pertemanan kalian bisa seawet ini. Sampai Kim Bum punya istri dan anak pun, kau masih dekat dengannya."

Mini SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang