"Ma, kenalkan, ini Cassandra," ujar Damar memperkenalkan rekan yang menemaninya ke gala dinner malam ini dengan begitu sopannya.
"Mm, ya," jawab bu Miranda singkat.
Seperti biasa, perempuan itu memindai penampilan Cassandra dari ujung kaki sampai ujung kepala. Satu senyum sinis terbit di bibir bu Miranda entah karena apa.
"Halo Tante, senang bisa bertemu denganmu di sini. Damar sering menceritakan tante pada saya. Katanya Tante orang yang sangat asyik dan menyenangkan."
Cassandra mengulurkan tangan, senyumnya mengembang sekali karena benar-benar senang bisa bertemu dengan ibunda dari mantan pacarnya. Semoga dengan sikap ramahnya ini ibu Damar bisa merestui Cassandra jika ingin kembali bersama Damar.
"Benarkah? Kamu percaya kalau saya orang yang asyik dan menyenangkan?" tukas perempuan itu tanpa mengindahkan uluran tangan Cassandra.
Nada bicara bu Miranda sangat dingin, tatapannya juga tajam. Sama sekali tidak mencerminkam kepribadian ramah dan menyenangkan seperti yang Damar gambarkan.
"Saya yakin Tante seperti itu karena Damar sendiri yang menceritakannya. Damar tidak mungkin berbohong."
"Memang benar Damar tidak berbohong soal saya yang sangat menyenangkan dan asyik. Namun, ada satu hal yang dia lupakan. Saya bersikap baik hanya pada orang-orang tertentu, bukan semua orang. Apalagi orang asing yang baru pertama kali saya temui dan bahkan sudah memberikan kesan buruk jauh sebelum pertemuan itu terjadi."
"Maa," ujar Damar memberi peringatan.
Perempuan itu hanya tersenyum tipis pada putranya sambil memberi isyarat dengan tangan agar Damar tidak perlu khawatir. Dia tidak akan menerkam Cassandra hidup-hidup di sana. Cassandra tampak bingung dan tidak paham dengan maksud ucapan Miranda. Yang bisa ia rasakan saat ini hanyalah sinyal ketidaksukaan ibu Damar padanya. Terbukti tadi uluran tangan Cassandra tidak dilirik sama sekali. Terlebih ucapan barusan, semacam menjadi pertanda bahwa Cassandra tidak termasuk kategori orang tertentu yang bisa menerima kebaikan bu Miranda.
Acara utama sudah selesai dilaksanakan sebenarnya, saat ini para tamu VIP yang hadir sedang asyik dengan kegiatan santainya. Berbincang dengan klien dan partner baru yang mereka temui di sana. Di acara seperti ini memang sudah biasa dijadikan sebagai ajang untuk memperluas jaringan kerja dan menambah investasi. Saat ini bu Miranda hanya berbincang dengan Damar dan Cassandra saja. Sementara So Eun, gadis itu sedang ke toilet dan belum kembali.
"Kalian datang bersama ke sini?" tanya bu Miranda lagi mengalihkan topik.
"Benar Tante, kami mewakili San Capital. Menghadiri acara gala dinner Loel adalah salah satu list pekerjaan kami selama di Korea."
Miranda mengangguk kecil, "Selama dinas di sini kamu tinggal dimana, Cassandra?"
"Saya tinggal di kediaman orang tua saya, Tante. Kebetulan ayah dan ibu masih memiliki properti di salah satu perumahan Gangnam."