Perjodohan-16- [REVISI]

1.1K 44 2
                                    

Seperti hari kemarin lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti hari kemarin lagi. Saat ini Syilla tengah menjadi pusat perhatian dan bahan gosipan seluruh mahasiswa, dan masalahnya masih sama yaitu tentang masalah kemarin.

Syilla juga sudah sangat yakin jika ia pergi ke kampus pasti akan menjadi bahan gosipan seperti hari kemarin lagi, dan tebakan Syilla tidak salah. Maka dari itu sebelum Syilla tadi pergi ke kampus, ia sudah menyiapkan mentalnya terlebih dahulu.

Hari ini Syilla tampil berbeda dari sebelumnya, gamis berwana coksu dan hijab pasmina dengan warna yang senada membuat kesan berbeda untuk Syilla. Bahkan mampu membuat semua orang tercengang melihat perubahan Syilla.

Syilla terus berjalan tanpa memperdulikan semua ucapan yang dilontarkan untuknya, ia menganggapnya hanya angin lalu saja. Toh tidak ada gunanya juga jika Syilla membalas semua ucapan tersebut, yang ada ia malah membuang buang energi.

"Syilla! Ini beneran lo?" Tanya Sinta yang melihat Syilla.

"Aneh ya gue?"

"CANTIK BANGET GILA!"

"Serius ngga, lo?"

"Serius lah"

"Kesambet apa lo, Syill?" Lanjut Sinta bertanya.

"Demit!" Jawabnya asal.

"Mulut lo semua pada bisa diem ngga sih!!" Teriak Sinta yang mulai kesal mendengar bisik-bisik yang ditunjukkan untuk sahabatnya.

"Udahlah Sin biarin aja" Ucap Syilla.

"Lo semua itu ngga tau yang sebenernya gimana. Gue yakin kalo lo semua nanti tau yang sebenarnya bakalan nyesel sihh udah ngatain Syilla ini itu tanpa mau cari tau dulu kebenarannya"

"Sinta! Udahlah biarin aja" Syilla langsung menarik lengan Sinta untuk pergi.

"Syill, masa lo diem aja sih dikatain kaya gitu"

"Udah biarin aja"

"Ohh ya bentar lagi lo mau lulus nih yaaa. Gimana skripsinya?" Tanya Sinta.

"Alhamdulillah lancar dong" Jawab Syilla.

"Mau lanjut S2 ngga?" Tanya Sinta.

"Kayaknya ngga dulu deh. Gue bener bener udah pengin banget keluar dari nih universitas" Jawab Syilla dengan lesu.

"It's okay gue tau Syill"

"Liat Reza ngga?" Tanya Syilla.

"Ngga. Berangkat siang kali" Jawab Sinta.

"Akhir akhir ini dia susah banget kalo diajak jalan, sebenarnya gue pengin banget jalan sama dia"

"Syill, lo beneran ngga mau ngelepasin Reza? Lo kan udah punya suami, masa iya Pak dosen ngga cemburu gitu liat lo yang lebih deket sama cowo lain. Dia itu juga manusia biasa Syill, harusnya lo ngertiin perasaannya pak dosen"

Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang