⚠️TELAH DIREVISI⚠️
Asyilla Putri Azzahra, gadis cantik yang jauh dari kata elegan dan taat aturan itu adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Latar belakang keluarganya bukanlah seseorang yang paham agama, tetapi kedua orang tuanya ingin yang terbaik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Seharian cuma di rumah gabut banget deh" Keluh Syilla.
"Sebagai Ning yang baik kayaknya gue harus keliling pondok dehh"
"Coba deh cari Faza di rumah umi siapa tau dia ada di sana"
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum. Umi, ini Syilla"
"Wa'alaikumussalam. Masuk aja nak, umi lagi di dapur"
Setelah mendengar sahutan dari dalam, Syilla masuk dan langsung menemui Indah yang tengah berada di dapur.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam. Ada apa? Nyariin Fahri yah?" Tanya Indah menghentikan acara memasaknya dan menatap Syilla.
"Ngga umi. Syilla cari Faza, Syilla mau Faza nemenin Syilla buat keliling pondok pesantren"
"Ohh Faza. Dia ngga ada disini nak, dia di asrama"
"Kalo boleh tau kamarnya yang mana ya, umi?"
"Kamu ke asrama putri aja terus nanti tanya ustadzah atau ustadz di sana"
"Makasih ya umi. Kalo gitu Syilla pamit, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Syilla berjalan menuju asrama putri dengan matanya yang celingukan mencari cari keberadaan ustadz atau ustadzah.
"Mana sih ngga ada ustadz atupun ustadzah yang lewat" Gumam Syilla.
Tiba tiba saja matanya menangkap sosok seorang pria yang kemarin ia temui tengah berjalan ke arahnya. Itu adalah ustadz Ilham, mungkin ia tanya ustadz Ilham saja.
"Assalamu'alaikum, ustadz"
"Wa'alaikumussalam, Ning"
"Sendirian aja ustadz"
"Iya. Ning Syilla juga sendirian?"
"Iya saya juga sendirian. Kebetulan lagi sibuk ngga yah ustadz?"
"Ngga kok. Ada apa yah?"
"Bisa tolong anterin saya ke kamarnya Faza? Soalnya saya belum tau banget tempat tempat di pesantren ini"
"Boleh, mari Ning"
"Terimakasih ya ustadz"
Ilham berjalan terlebih dahulu didepan Syilla dan diikuti Syilla dibelakangnya. Ingat, lebih baik laki laki yang berjalan didepan perempuan daripada perempuan berjalan di depan laki laki.
Kebetulan saat itu Fahri sedang berjalan dan tidak sengaja melihat Syilla dengan Ilham. Melihatnya membuat mood Fahri berubah seketika.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam" Ilham dan Syilla menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap seorang yang mengucapkan salam.
"Aduhh pak dosen pasti marah nihh, keliatan banget dari mukanya" Batin Syilla.
