Perjodohan-46- [REVISI]

452 25 0
                                    

"Sinta, ayo bangun"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sinta, ayo bangun"

"Bentar dulu, masih ngantuk ini!" Kesal Sinta ketika tidurnya diganggu oleh seseorang.

Byur!

"BANJIR BANJIR!!!" Sinta langsung membuka matanya ketika se ember air mengguyur dirinya.

"Eh ustadzah" Cengir Syilla ketika melihat ustadzah Anis yang menatapnya tajam dengan memegang ember.

"Ayo bangun! Mandi dan sholat subuh. Kalau kamu datang terlambat ke masjid seperti biasa, kamu akan mendapatkan hukuman" Ucap ustadzah Anis berlalu begitu saja.

Sinta berdecak dan mengacak rambutnya frustasi, sudah biasa dirinya terlambat datang ke masjid karena bangun kesiangan dan akhirnya mendapatkan hukuman. Mungkin hari ini juga akan sama.

Sudah 2 minggu Sinta berada di pesantren, selama itu pula Sinta merasa tertekan dan merasa frustasi, mungkin sebentar lagi akan masuk ke tahap stress. Sinta yang biasanya hidup di jakarta dengan bebas, sekarang ia harus merasakan hidup di pesantren dengan berbagai kegiatan yang membuatnya pusing.

Sinta yang biasanya bangun siang sekarang harus bangun sangat pagi sekali, sekarang ia juga disibukkan berbagai macam kegiatan yang sama sekali Sinta tidak pernah merasakannya.

"GUE MAU PULANG!!" Teriak Sinta.

Sinta menempati satu kamar yang berisi 4 ranjang, tapi disitu hanya ada dirinya. Mungkin nanti jika ada santri baru, santri itu bisa satu kamar dengan Sinta. Tapi Sinta sangat beruntung dirinya bisa tidur sendiri.

Sinta mengambil handuk dan baju miliknya, dia harus segera bergegas untuk mandi dan pergi ke masjid. Sesampainya di kamar mandi ternyata seperti biasa, ia harus mengantri panjang terlebih dahulu, ini juga adalah alasan mengapa Sinta bisa telat datang ke masjid.

"WOYY! GUE DULU!!" Teriak Sinta.

"Tidak bisa begitu dong, kita juga sudah mengantri dari tadi" Ucap salah satu santri.

"Lama lo semua, bisa bisa gue dihukum lagi nih!"

Saat pintu kamar mandi terbuka dan seseorang yang berada di sana keluar, Sinta dengan cepat mendahului antrean dan masuk kedalam kamar mandi tersebut. Semua santri yang melihat tingkah Syilla hanya bisa pasrah dan menggelengkan kepalanya heran.

"Asikkk! Ngga bakalan telat lagi nih gue" Gumam Sinta dengan berjalan menuju ke masjid.

🤍

Disaat bangun tidur tadi Syilla langsung merasakan mual mual, Fahri juga mengurungkan niatnya yang akan pergi ke masjid ketika melihat Syilla yang terus muntah muntah.

"Masih mau muntah?" Tanya Fahri khawatir dengan memijat tengkuk Syilla.

Huek

Syilla kembali memuntahkan isi perutnya, mungkin ini sudah yang ke 5 kalinya. Sekarang Syilla benar benar sudah sangat lemas, hanya untuk berdiri saja rasanya sudah tidak bisa.

Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang