Perjodohan-43- [REVISI]

402 22 0
                                    

Sudah beberapa minggu ini Syilla terus mendapatkan paket dari seseorang yang Syilla tidak ketahui siapa pengirimnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah beberapa minggu ini Syilla terus mendapatkan paket dari seseorang yang Syilla tidak ketahui siapa pengirimnya. Isi paketnya juga masih sama, jika tidak bunga ya foto Syilla yang ditancapkan pisau.

Karena paket itu sekarang koleksi pisau Syilla menjadi banyak. Bahkan Fahri sampai bertanya tanya kenapa bisa Syilla mempunyai banyak pisau, tapi Syilla menjawab jika pisau itu Syilla dapat dari umi nya, Fahri juga tidak ambil pusing dan percaya kepada ucapan Syilla.

Tapi isi dari paket tersebut baru baru ini mengejutkan Syilla. Beberapa hari yang lalu paket tersebut berisi kelinci mati, dan seterusnya isi paket tersebut selalu begitu. Bukannya sudah keterlaluan? Bukan gimana gimana tapi Syilla yang melihatnya merasa jijik, itu kelinci mati loh.

"Jangan bilang hari ini paketnya isinya itu lagi" Gumam Syilla dengan memegang paket yang baru saja dirinya terima.

Syilla membuka kotak paket tersebut secara perlahan. Dan ternyata benar saja tebakan Syilla jika paket tersebut berisi kelinci mati, tapi kali ini ada yang berbeda. Kalau biasanya isinya hanya 1, sekarang isinya ada 2 kelinci mati dan terdapat foto Syilla juga yang dicoret coret lengkap dengan pisau.

"Gila ya yang ngirimin beginian!!"

"Fungsinya buat apaan sih"

"Gue harus cepet cepet selidikin ini sih biar gue ngga naruh banyak barang di gudang"

"Tapi gue minta bantuan siapa coba. Apa gue coba hubungin bang Deon yah"

"Coba aja deh, semoga aja ngga ganggu kerjanya bang Deon"

Syilla mengambil benda pipih yang berada di saku gamisnya dan mencari kontak Deon. Setelah menemukan kontak yang bernama 'Bang Deon Jomblo' Syilla langsung menekan tombol telepon.

Satu kali panggilan tak terjawab, Syilla tidak menyerah dan mencoba kembali untuk menghubungi Deon. Akhirnya panggilan tersambung, tapi sepertinya bukan Deon yang menjawab telepon nya, terlihat jelas dari suaranya jika itu bukanlah Deon.

"Halo"

"Bang Deon?"

"Pak Deon sedang ada rapat, ini saya asistennya"

"Baiklah kalau begitu, maaf sudah mengganggu waktunya. Saya tutup dulu"

"Baik"

Tut

Panggilan terputus begitu saja. Tapi Syilla masih bingung dengan ucapan yang katanya asistennya bang Deon barusan.

"Tunggu. Rapat dan asisten" Gumam Syilla memikirkan sesuatu.

Syilla membelalakan matanya dan membuka mulutnya lebar lebar ketika sadar dengan ucapan asisten bang Deon barusan.

"Jangan bilang kalo sekarang Bang Deon udah pegang perusahaannya papa!"

Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang