Perjodohan-31- [REVISI]

984 39 0
                                    

Saat ini Syilla dan Fahri berada di ruang makan, baru saja mereka menyelesaikan makan malamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Syilla dan Fahri berada di ruang makan, baru saja mereka menyelesaikan makan malamnya. Tiba tiba saja ada 1 pertanyaan yang sangat mengganggu pikiran Syilla.

"Pak dosen" Panggil Syilla.

"Iya?"

"Kemarin itu pak dosen bilang kalo harus ke sini karena ada urusan kan? Kalo boleh tau urusannya apa yah? Maaf yah Syilla tanya tanya kaya gini, kalo masalah pribadi pak dosen ngga usah cerita juga ngga papa kok"

"Saya disuruh untuk ke sini sama abi karena harus menggantikan ustadz Hilmi mengajar disini"

"Kalo boleh tau emangnya ustadz Hilmi kenapa?"

"Dia akan menikah, dan tidak akan kembali lagi mengajar di pesantren ini" Jawab Fahri.

"Ohh jadi begitu"

"Kalo ustadz Ilham yang tadi itu udah punya istri atau belum?" Tanya Syilla penasaran.

Fahri yang mendengar nama Ilham disebutkan pun seketika membuat moodnya langsung berubah.

"Ngapain kamu tanya begitu?" Tanya Fahri dengan nada yang tidak bersahabat.

"Jailin pak dosen asik nih kayaknya" Batin Syilla tersenyum licik.

"Yaa ngga papa, siapa tau kalo belum punya istri kan saya mau daftar jadi istrinya" Jawab Syilla.

"Heh!! Ngga boleh bilang begitu!!"

"Kenapa sih? Ustadz Ilham itu ganteng, terus keliatannya juga masih muda, yang jelas juga kan pasti pinter" Ucap Syilla semakin gencar untuk menjaili Fahri.

"Ohh mentang mentang saya udah tua jadi kamu mau cari suami lagi?"

"Saya itu juga ganteng, banget malahan. Pinter juga pinter, saya juga ngga tua tua banget kok. Kurang apalagi saya coba? Ngga bersyukur banget kamu udah dikasih suami kaya saya"

"Iya sih pak dosen emang ganteng juga pinter. Tapi kalo Syilla liat ustadz Ilham itu bawaannya pengen diajak ke pelaminan gitu"

"Yaudah bawa aja ke pelaminan sana" Ucap Fahri dengan kesal pergi meninggalkan ruang makan.

"Lohh marah beneran dia" Syilla dengan segera mengejar Fahri.

Saat Fahri hendak membuka pintu rumah Syilla dengan cepat langsung menghalanginya dan memberikan cengiran watadosnya.

"Ngapain ngalangin pintunya? Awas saya mau pergi, saya mau cari istri baru lagi"

Syilla langsung memeluk lengan besar Fahri dan membujuk pria tersebut supaya tidak marah lagi kepadanya.

"Pak dosen gemess deh kalo lagi marah. Syilla cuma bercanda tau pak"

"Serius juga ngga papa kok" Balas Fahri masih kesal dengan Syilla.

Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang