Perjodohan-34- [REVISI]

428 29 0
                                    

Sudah 2 hari sejak kejadian dimana Syilla yang dipukul menggunakan balok kayu di punggungnya, kini perempuan tersebut sudah bisa beraktivitas seperti biasa lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 2 hari sejak kejadian dimana Syilla yang dipukul menggunakan balok kayu di punggungnya, kini perempuan tersebut sudah bisa beraktivitas seperti biasa lagi.

Dan saat ini Syilla tengah berkeliling pesantren. Para santri ketika melihat Syilla mereka menyapanya, begitupun dengan Syilla.

Disaat Syilla sedang berjalan dengan santai, tiba tiba ia melihat Zara yang sepertinya sedang kesusahan membawa begitu banyak buku. Syilla berjalan menghampiri Zara, ia berniat akan membantu perempuan itu.

"Butuh bantuan? Ayo sini saya bantu"

"Ngga usah! Saya bisa sendiri" Ketus nya berlalu begitu saja.

"Padahal gue baik loh mau bantuin. Udahlah biarin"

"Udah mau makan siang, umi pasti lagi masak. Kesana aja kali yah bantuin umi masak"

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum, umi"

"Wa'alaikumussalam. Masuk aja Syill! Umi lagi di dapur"

"Syilla bantuin yah umi" Ucap Syilla dengan berjalan menghampiri Indah.

"Boleh. Kamu potong ini yah"

"Oh iya umi, makanan kesukaan Fahri apa yah?" Tanya Syilla dengan memotong kentang.

"Kamu kan istrinya, masa ngga tau masakan kesukaan Fahri sih. Kalian juga nikah udah lama kan"

Ucapan Indah barusan benar benar membuat Syilla mematung, dirinya benar benar tidak enak dengan Indah. Apa ia harus menceritakan semuanya kepada Indah? Mungkin iya.

"Umi, Syilla mau bicara sebentar boleh?"

Indah mematikan kompornya dan beralih menatap Syilla lembut "Iya boleh, mau bicara apa? Ayo sini duduk duduk"

"Syilla mau jujur. Sebenarnya waktu awal pernikahan Syilla sama pak dosen, Syilla belum nerima Fahri jadi suami Syilla, waktu itu juga Syilla masih punya hubungan sama seseorang. Syilla susah buka hati buat Fahri, Syilla juga ngga memperlakukan Fahri layaknya suami Syilla, Syilla juga ngga ngelakuin kewajibannya sebagai seorang istri. Tapi Fahri tetep sabar dengan sifat Syilla, Fahri juga selalu berusaha untuk buat Syilla bisa mencintai Fahri. Hingga akhirnya Syilla sadar kalau Syilla dan Reza itu ngga bakalan bisa bersatu dan Syilla juga udah mulai bisa buka hati buat Fahri. Dan Syilla memutuskan untuk akhirin hubungan Syilla sama Reza dan Syilla juga mulai sekarang bakalan jadi istri yang baik buat Fahri. Sekarang Syilla benar benar cinta sama Fahri"

"Syilla bener bener minta maaf umi. Umi boleh kok benci sama Syilla, tapi tolong umi jangan buat Syilla jauh sama Fahri. Jangan cari menantu baru, cukup Syilla aja"

Indah benar benar terkejut dengan pengakuan Syilla, tapi disaat Indah mendengar kalimat terakhir Syilla. Ia dibuat terkekeh gemas dengan tingkah istri dari anaknya itu, bisa bisanya Syilla sampai berpikir sejauh itu.

Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang