Perjodohan-44- [REVISI]

911 34 0
                                    

Saat sedang asik mengobrol dengan Sinta, tiba tiba saja masalah tentang teror teror itu melintas di pikiran Syilla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sedang asik mengobrol dengan Sinta, tiba tiba saja masalah tentang teror teror itu melintas di pikiran Syilla. Mungkin ide yang bagus jika ia menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu.

Lagipula tidak ada lagi yang bisa membantunya kan. Siapa tau dengan menceritakannya kepada Sinta, sahabat nya itu bisa membantunya.

"Sin, gue mau cerita sesuatu sama lo" Ucap Syilla ragu ragu.

"Yaelah kaya sama siapa aja lo Syill. Udah cerita aja cepetan"

"Sebenarnya udah beberapa minggu ini gue terus terusan dapet paket dari seseorang yang sama sekali gue ngga tau siapa pengirimnya. Awalnya gue bersikap biasa biasa aja dan menganggap kalo itu cuman salah kirim, tapi semakin kesini isi paket itu semakin manjadi jadi. Dan gue berpikiran kalau gue sekarang di teror"

Sinta mendengarkan cerita Syilla dengan sangat serius "Emang isi paketnya apaan?" Tanya Sinta.

"Awal awal isi paket itu bunga melati sama bunga kantil, terus foto gue yang diambil secara diem diem ditancapin pisau. Dan yang lebih parah lagi, baru baru ini juga adalah kelinci mati!" Jawab Syilla lirih diakhir kalimatnya.

"Wahhh! Udah bener bener gila sih itu!!"

"Gue belum cerita ini semua sama siapun, dan lo orang orang pertama yang tau. Sebenarnya gue mau minta bantuan bang Deon buat cari tau siapa yang udah neror gue, tapi bang Deon sekarang sibuk. Jadi gue bingung harus minta bantuan sama siapa lagi"

"Gue juga ngga bisa bantu Syill, lo tau kan yang bisa lacak lacak kaya gitu itu cuman abang lo dan temen temennya"

"Iya gue tau lo emang ngga bisa bantu"

Sinta menatap Syilla malas "Btw, kenapa lo ngga ceritain ini semua sama pak Fahri? Secara dia kan suami lo, masa lo ngga terus terang gitu"

Syilla menghembuskan nafasnya secara perlahan "Yang pertama karena gue belum terlalu yakin kalau itu semua tentang teror jadi gue buat apa gitu loh cerita sama dia, dan yang kedua pastinya gue ngga mau bikin dia khawatir"

"Tapi sekarang penting sih, lo pokoknya harus ngomong sama Fahri. Jelas lah dia khawatir, semua suami pasti kalo denger istrinya di kirimin begituan bakalan khawatir"

"Gue emang berencana buat cerita sama dia sih, tapi nanti tunggu waktu yang tepat"

"Hmm, terserah lo deh"

Drrttt

Handphone milik Syilla yang berada di atas meja bergetar. Diambil nya benda pipih tersebut dan dilihatnya siapa orang yang telah menelfon nya, ternyata itu dari Deon.

Ditariknya keatas tombol yang berwarna hijau, dan telepon pun tersambung.

"Ada apa? Kangen sama abang? Maaf yah tadi lagi meeting jadi ngga bisa angkat telefon dari kamu"

Perjodohan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang