🥤3. My Date

207 61 0
                                    


TRAILER

Ps : Teaser sementara, Next aku buat yang lebih better lagi yah, Hope you enjoy💕

Ooo






Jovan Ryanzah, pria yang entah bagaimana mengubah hidup gue seabsrud ini. Mana pernah gue terpikir akan menikah di usia tiga bulan menjelang dua puluh tahun. Mengakhiri hidup di gubuk derita anak perantauan kini gue pindah ke salah satu apartemen elit di kawasan Jakarta pusat.

Gue ga heran sih. Mengingat kekayaan keluarga Jovan yang ga main-main tapi... memfasilitasi anak kuliahan di kawasan termahal begini mubazir banget ga sih?

Ayah gue dan papa Jovan sudah lama jadi rekan bisnis. Jika Ayah gue pensiunan tentara yang mengelola perkebunan teh keluarga. Papa Jovan adalah pengusaha yang berfokus pada berbagai macam pengolahan daun teh. Beliau bahkan punya beberapa pabrik sejawa barat sampai Tanggerang. Jadi bisa di bilang pernikahan gue sama Jovan salah satu berkah dari Marger-nya dua perusahaan orang tua kami.

Tapi maaf-maaf aja, untuk gue Dan Jovan ini ga lebih dari sebuah kesalahan.




¤¤][¤¤

"Tuh kan kamu ga jadi ngampus gara-gara aku, makanya aku ga mau kamu tahu." Cakra memandamg tajam sekretarisnya yang tinggi menjulang bernama Juna di samping gue.

"Thanks yah kak Jun udah ngabarin Imel..." Pria itu tersenyum tipis sebelum peka pamit keluar kamar perawatan.

"Justru aku bakal jadi Pacar paling jahat sedunia, yang. Kalau sampai ga tau keadaan pacarnya terbaring di tempat seperti ini."

Jadi Cakra terlibat kecelakaan motor semalam sepulang bekerja. Katanya dia sih ga parah, tapi buktinya memperlihatkan sekujur tubuhnya babak belur layaknya habis di gebuk masa. Hmm entah siapa yang bisa di percaya.

"Lagian kamu tuh, yang. Punya sekretaris handal, mobil juga banyak. Masih aja bandel naik motor sendirian malem-malem, udah tau badan kurang Fit. Emang seratus persen salah kamu sih ini. Syukurin pokoknya."

"Loh kok malah ikut marahin sih, yang. Kamu harusnya seratus persen dukung aku dong, yang. Biar cepet sembuh dan bisa ngapelin kamu lagi. Ah! Pelan-pelan dong, sakit ini..." Rengeknya saat gue sepertinya 'mencapit' bagian kulit yang salah saat berusaha memotong kukunya.

"Lah kamunya aja gerak terus, gimana ga sakit coba! Lagian kamu ada-ada aja. Udah tau lagi sakit sekujur badan masih keinget kuku kaki panjang. Dasar." Gue pukul pahanya karena terlalu gemas pada semua permintan aneh dia ketika lagi manja.

"Syukurin, ini servis penambahan rasa sakitnya khusus dari aku. " Gue tersenyum, merasakan senangnya bisa menghabiskan waktu bersama pria ini apa adanya sebagai diri gue. Cakra memang moodbooster terbaik gue. Memotongkan kuku kaki pacar yang sedang terbaring sakit. Apa ini!?

"Yang... Nyanyiin dong. Kayak lagu relaksasi gitu... biar aku bisa tidur dengan nyaman."

Tuh kan... Requestannya ada... aja.

"Hmm... Oke. Tapi jangan protes yah. 1. 2. 3. Hmmmm Cakra... Jelek.. Kayak bebek... Bauk ketek. Kuwek kuwek..."

Sontak Cakra tertawa sampai puas mendengar Hymne menyedihkan yang gue nyanyikan asal-asalan dan terus gue ulang-ulang. Lalu ia menjerit kesakitan tak lama tertawa lagi lantas kemudian kesakitan lagi.

Our Blue Sky : JOVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang