Dua pria itu melangkah menjauh dari Imel. Sampai merasa sudah cukup jauh dari Keberadaan Imel, Aron mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah video.
"Gue baru ngecek, Ini rekaman CCTV apartemen lo, semalam di bobol, tepat disaat yang sama lo dan Reno diserang. Gue cek kesana tadi pagi, sepertinya mereka bawa beberapa berkas dari rumah lo, tapi sayangnya gue masih belum tau apa aja berkas yang udah mereka curi. Situasi semakin ga kondusif, Jov. Menurut lo ini masih ulah mereka? "
"Cakra? " Jovan berucap dengan rahang mengeras, sesaat ia menoleh ke Arah Imel yang tengah asik bermain handphone di barisan tribun lalu Jovan menggeleng dan menatap Aron.
"Musuh gue bukan dia doang, "
"Tapi yang paling gila dan punya motivasi sebesar ini cuma dia, bukan?"
Jovan diam, ia berfikir keras menimang-nimang siapa saja musuh-musuh yang paling membencinya dan punya keberanian sebesar ini melawannya.
"Lo tau sesuatu 'kan? Jangan bilang lo nyembunyiin sesuatu dari kami, Jov? Come On! Jujur, Jov. Bisnis kita ga pernah se-anjlok ini, bahkan meski udah meminimalisir pengiriman sebanyak itu, kurir kita tetap banyak yang diserang atau tertangkap pihak berwajib. Gue rasa bukan hal sepele yang menyebabkan semua ini. Lo beneran ga tau penyebabnya apa?"
"Gue rasa, gue tau. Tapi gue ga menduga akan separah ini balasan mereka. "
"Mereka? Lo tau tapi ga ngebaginya sama gue atau anak-anak yang lain? What's wrong with you, Jov?! Lo ga pernah seteledor ini! "
"Sorry, gue terlalu sibuk dengan urusan keluarga akhir-akhir ini buat gue ga fokus ke kalian. "
Aron berdecak pelan sebab ia memahami namun ia juga tak bisa menahan diri untuk bertanya. "Terus siapa? dan masalah apa yang lo buat sama mereka? "
"Xmons... Gue ngehajar Raka terus jeblosin dia ke penjara buat kasih dia pelajaran sementara. Cuma hal sepele yang ga gue kira bakal jadi seserius ini, Ron! "
"Gila lo, Jov?! Dia aliansi kita yang lagi sangat berpengaruh di kawasan Asia tenggara! Lo lupa disaat ini mereka itu harus selalu kita waspadai? Apa yang bikin lo jadi sebodoh itu ngusik mereka, hah?! "
"Masa bisa gue ga jadi bego ngeliat si bajingan Raka itu nembak Imel dirumah Cakra, hah?! Lo pikir gue bisa waras setelah ngelihat itu?! "
Aron membola, ia baru teringat hari-hari Jovan usai Imel kabur dari apartemennya, pria itu jadi selalu mengabiskan waktunya dengan mengawasi rumah Cakra dari Kejauhan setiap malam.
Meski Jovan tak pernah membaginya tapi Aron sebagai Hacker dengan mudah bisa menemukan lokasi pria itu kapanpun ia mau.
"Artinya mereka udah tau arti 'keberadaan' Imel bagi Geng kita dan Geng Cakra? Shit! " Aron mengacak Rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Blue Sky : JOVAN
RomansaCakra, Seorang pria berpemikiran dewasa dan Romantis namun kadang terlalu overprotektif. Menikah dengan Cakra bagai sebuah cita-cita bagi Imel, namun apa mau di kata saat sebuah prahara tak terduga menimpa dan buatnya harus terpaksa menikah dengan...