[Komedi-Romantis]
Bagaimana jadinya jika seorang Duda muda kaya raya tertarik pada gadis SMA?
"Saya suka susu kamu."
"Hah?!"
"Eh--maksudnya susu buatan kamu."
Penasaran dengan kelanjutannya? Mari intip kelakuan si bucin tolol, Aldiksa Diningrat.
[F...
Vote dan komen sebanyak-banyaknya untuk mendukung karyaku💕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
02.Sebuah Syarat
Elin tak memperdulikan panggilan Diksa, gadis itu terus berlari hingga teriakan terakhir Diksa menghentikan langkahnya.
"SAYANGGGG!!!!!"
Suasana mendadak hening, orang-orang disekitar yang tadinya ramai kini langsung terdiam dan menganga lebar, bahkan Aldo yang menyaksikan kejadian tersebut ikut menjatuhkan rahangnya.
Elin menepuk jidatnya pelan, sudah pasti setelah ini dirinya akan menjadi bahan gosip satu sekolah.
Tanpa Elin sadari, kini Diksa sudah berdiri dihadapannya.
"Kenapa lari huh?!" tanyanya dengan nafas terengah-engah.
Setelah beberapa saat suasana di sekitar kembali ramai, banyak bisik-bisik dari para siswi SMA Pancasila.
Karena geram, Elin langsung menarik tangan Diksa untuk menjauhi kerumunan.
Dan sampailah mereka di taman belakang yang nampak sepi tanpa penghuni.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maksud Om tadi apa?" Elin menatap Diksa tajam.
"Yang mana?" Diksa berpura-pura bodoh.
"Ck, udah tua, pantes pikun," cela Elin pelan. Namun, Diksa dapat mendengarnya meski samar-samar.
"Saya dengar!"
"Apa?! Gak Terima?!" tantang Elin.
"Saya mau kamu bertanggung-jawab!!!" tegas Diksa membuat Elin mengerutkan keningnya bingung.
"Tanggungjawab? Emang gue hamilin Om?" sinis nya.
"Coba jelaskan maksud kamu di Cafe satu minggu yang lalu," desak Diksa seraya melonggarkan dasi yang membelit lehernya.
Elin gelagapan, gadis itu meringis malu mengingat kejadian minggu lalu.
"I-itu...." Elin memejamkan matanya, mencari alasan yang pas agar Diksa tidak curiga. Kan tidak mungkin Elin mengatakan bahwa dirinya hanya menjadi kan pria itu kambing hitam.