41 - Keluar Malam

116K 15.3K 4K
                                    

Hello Panda!!! Janda is Back!!!

Maaf, gak update beberapa hari belakangan ini.

Oh iya, satu pesan untuk para pembaca ku. Jangan berkomentar buruk mengenai karya seseorang ya, hargai mereka yang sudah bersusah payah membuat karya hanya untuk menghibur para pembaca. Bukan di lapak ini aja, tapi di semua lapak penulis.

•••••••••••••••

Elin menggigit kukunya cemas. Hari sudah larut, tapi suaminya tak kunjung pulang ke rumah.

Memang beberapa minggu terakhir ini Diksa selalu lembur dan mengharuskan pria itu pulang tengah malam. Perusahaan nya sedang ada proyek besar, jadi Diksa lah yang harus turun tangan.

Drrrttt

Tiba-tiba ponsel Elin berbunyi, tanpa berlama-lama lagi wanita itu pun segera mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

"Halo sayang, hari ini aku lembur lagi. Kamu langsung tidur aja ya, gak usah nungguin aku..." Suara Diksa terdengar lemas.

"Kok gitu?" Elin tampak kecewa.

Hampir setiap hari Diksa tak lagi meluangkan waktu untuk dirinya. Ia jadi merindukan suaminya yang dulu. Padahal dulu Diksa selalu menomorduakan pekerjaannya dan lebih mementingkan Elin di atas segalanya.

Tut tut tut

Panggilan itu di putuskan sepihak oleh Diksa membuat wajah Elin semakin murung.

Entah kenapa akhir-akhir ini mood Elin menjadi naik turun. Kadang suka marah-marah gak jelas, kadang manja. Elin pun heran sendiri dengan tingkahnya.

Yang paling aneh ketika ia selalu pusing dan mual ketika mencium bau durian. Padahal durian adalah buah favoritnya. Sungguh diluar dugaan.

"Pengen makan sate!" Elin mengelus perutnya berkali-kali seraya membayangkan nikmatnya bumbu kacang yang dipadukan bersama potongan ayam yang ditusuk.

"MBAK OLIP!!!" teriak Elin memanggil Oliv.

Tak lama kemudian, Oliv datang dengan mengenakan piyama tidur.
"Kenapa El?"

"Temenin aku beli sate dong, Mbak!" pinta Elin memohon.

Mata Oliv seketika berbinar, kebetulan malam ini perutnya keroncongan. Lagi pula dirinya juga sedang malas memasak.

"Gas!!!" Oliv merangkul bahu Elin dan berjalan keluar.

Elin menghentikan langkahnya sejenak, "Sebentar Mbak!" Elin menoleh kebelakang kemudian berteriak, "MBAK SITI, TOLONG JAGA RUMAH!!! JANGAN TIDUR DULU!!!"

Oliv spontan menutup telinganya, "Kan ada satpam El, gimana sih?!"

Elin menepuk keningnya, "Lah iya ya," ucapnya setelah tersadar.

"GAK JADI hmpppttt...." Belum selesai Elin berteriak, Oliv lebih dulu membungkam mulutnya dengan tangan.

"Udah ayo berangkat! Lumayan bisa cuci mata. Biasanya jam segini cowok-cowok pada nongkrong di depan warung!" Oliv menaik turunkan alisnya menggoda.

ELDIKSA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang