Gue ketiduran maaf, padahal udah bilang jam 2😭
Guys bantu aku promosiin cerita ini ya, rekomendasikan juga ke temen-temen kalian. Semakin rame, author semakin semangat nulisnya❤🤍
•••••••••••••••
Ceklek!
Setelah pintu dibuka oleh pemilik rumah, Alika pun melangkah masuk mendahului Elin. Sepertinya gadis itu terlalu bersemangat malam ini. Bahkan, Alika tak segan-segan membeli kantong kresek berukuran besar seharga seribu rupiah.
Sedangkan Elin membuntuti temannya itu dari belakang, lagipula Alika sudah tahu dimana letak kamarnya.
Saat melewati ruang tengah, Alika tak sengaja menemukan Ilham sedang duduk bersandar pada tembok dengan wajah tanpa ekspresi sedikitpun. Lebih parahnya lagi, pria itu tak menyapa Alika yang baru saja lewat di sampingnya.
Hal itu sontak mengundang perhatian gadis berusia 18 tahun itu. Alika berjalan mendekati Ilham dan menepuk pundak pria itu pelan.
"Jadi gak?" tanya Elin heran saat melihat Alika malah menghampiri Ilham.
Sebenarnya Elin juga sedikit terganggu dengan tingkah Ilham hari ini. Tak biasanya pria itu banyak diam. Jujur saja, Elin lebih nyaman saat Ilham bersikap menyebalkan dan pecicilan.
"Lo duluan aja, ntar gue susul," ucap Alika yang langsung di angguki lawan bicaranya.
Alika mendudukkan bokongnya tepat di samping Ilham, "Mas Ilham ngapain disini?" tanya Alika memulai pembicaraan.
"Nunggu abang gue," jawab Ilham seadanya. Saat ini ia memang tengah menanti Reynand yang sedang membahas pekerjaan bersama Diksa.
Mata Alika memicing curiga, "Lagi galau ya?"
Ilham menghembuskan nafasnya kasar, "Kalo iya kenapa?"
"Ya gapapa sih, gue cuman nanya." Setelah itu keduanya diam beberapa saat.
"Daripada galau mending kawin sama kambing tetangga gue, dia juga jomblo kok," ucap Alika kembali membuka suara.
Spontan Ilham menyentil dahi Alika pelan, "Lo emang paling bisa bikin gue emosi!"
•••••••••••••••••••••••••
"Yang ini bagus..." Alika membeber baju milik Elin, kemudian menempelkan nya ke tubuh nya sendiri.
Elin memutar bola matanya malas, "Semua lo bilang bagus, jadi pilih yang mana?"
"Semuanya boleh!" seru Alika dengan semangat.
"Terus lo nyuruh gue telanjang gitu?" sinis Elin.
"Wahh ide bagus tuh. Lo telanjang aja didepan Pak Diksa pasti langsung di terkam!!" Alika bertepuk tangan kegirangan.
"Stresss!!!"
Mata Elin beralih menatap paper bag yang dibawa Alika.
"Itu apaan?" tanya nya penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDIKSA [End]
Romance[Komedi-Romantis] Bagaimana jadinya jika seorang Duda muda kaya raya tertarik pada gadis SMA? "Saya suka susu kamu." "Hah?!" "Eh--maksudnya susu buatan kamu." Penasaran dengan kelanjutannya? Mari intip kelakuan si bucin tolol, Aldiksa Diningrat. [F...