Maaf gue gak bisa bikin adegan 1821, meskipun tiap hari baca gituan tapi gue tetep gak bisa. Bingung merangkai kata-katanya.
Maaf ya guys....
•••••••••••••
Elin melangkah dengan tertatih-tatih kearah meja makan.
Ya, semalam ia dan Diksa benar-benar melakukan hubungan selayaknya suami istri pada umumnya. Entah terlalu bersemangat atau bagaimana, Diksa melakukannya tanpa henti membuat Elin sedikit kewalahan.
"Kamu duduk aja, gak usah bantuin aku! Kaki kamu kayaknya parah..." Oliv menatap Elin tak tega.
Elin pun mengangguk dan menuruti ucapan Oliv.
Derapan langkah kaki membuat Oliv dan Elin mengalihkan pandangannya kearah tangga. Terlihat Diksa yang sudah rapi mengenakan kaos yang dilapisi jaket serta topi di kepalanya.
"Kamu mau kemana?" tanya Elin.
"Mau jenguk Ilham sayang, kamu di rumah aja ya, kan lagi sakit..." tutur Diksa memberi pengertian.
Oliv yang mendengar itu langsung menghentikan aktivitas nya.
"Ilham kenapa, Tuan?" sahut Oliv bertanya.
"Dia sakit perut, kata Reynand lumayan parah sampai harus dibawa ke rumah sakit," ucap Diksa memberitahu.
Tiba-tiba Oliv dihantui rasa bersalah, pasti ilham sakit karena memakan mie goreng nya kemarin.
"Mau ikutt!!!" rengek Elin.
"Jangan bantah sayang, kaki kamu masih sakit!" tegas Diksa membuat Elin langsung membuang mukanya kesal.
"Terserah!" Setelah mengucapkan kalimat itu, Elin pun melenggang begitu saja dari sana.
Diksa mengacak-acak rambutnya frustasi, "Iya, kamu boleh ikut!"
Elin langsung menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya dengan wajah ceria.
"Tuan, boleh saya ikut menjenguk ilham?" tanya Oliv hati-hati.
"Boleh!!!" Bukan Diksa yang menjawab, melainkan Elin.
"Terimakasih, El!"
••••••••••
"Mas, mau beli itu dulu!" Elin menunjuk kearah penjual telur gulung yang terletak di depan rumah sakit tempat Ilham dirawat.
Diksa mengangguk dan mengangkat Elin ke gendongannya.
"Kamu duluan saja, nanti saya menyusul!" ucap Diksa kepada Oliv.
"Baik Tuan!" Oliv segera masuk kedalam rumah sakit dengan semangat seraya meneteng kantong kresek berisi buah-buahan.
"Sus, pasien atas nama Ilham Cakra Rahardian ada di ruangan mana ya?" tanya Oliv kepada Suster bagian administrasi. Ia sengaja menyebutkan nama Ilham dengan lengkap agar mempermudah proses pencarian.
"Maaf Mbak, tidak ada pasien yang bernama IIham Cakra Rahadian."
Oliv mengernyitkan keningnya bingung, "Masa sih Sus? Kalo pasien yang namanya Ilham ada gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDIKSA [End]
Romance[Komedi-Romantis] Bagaimana jadinya jika seorang Duda muda kaya raya tertarik pada gadis SMA? "Saya suka susu kamu." "Hah?!" "Eh--maksudnya susu buatan kamu." Penasaran dengan kelanjutannya? Mari intip kelakuan si bucin tolol, Aldiksa Diningrat. [F...