[Komedi-Romantis]
Bagaimana jadinya jika seorang Duda muda kaya raya tertarik pada gadis SMA?
"Saya suka susu kamu."
"Hah?!"
"Eh--maksudnya susu buatan kamu."
Penasaran dengan kelanjutannya? Mari intip kelakuan si bucin tolol, Aldiksa Diningrat.
[F...
vote dan komen sebanyak-banyaknya untuk mendukung karyaku💕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
24. Kabar Baik
"Nggak!"
Elin menggeleng kuat, meski setelah mengetahui fakta yang dijelaskan oleh Rita, gadis itu tetap kekeuh menganggap Virgo kakaknya sendiri.
"Abang tetep abangnya El..." ucapnya seraya memeluk tubuh Virgo erat membuat hati Virgo terenyuh.
Ting!
Virgo langsung tersadar kala mendengar notifikasi dari ponselnya. Pria itu bergerak merogoh saku celananya untuk melihat siapa yang mengiriminya pesan.
Vania :Aku pengen putus!
Rahang Virgo mengeras seketika, ia segera berlari keluar tanpa memperdulikan keadaan.
☘️☘️☘️
"Papa beneran berangkat sekarang? Kenapa gak besok aja, ini udah malem banget," tutur Vania kepada Ferdi--Papa Vania.
"Gapapa sayang," Mata Ferdi beralih menatap istrinya, "Laras, tolong jaga Vania baik-baik ya, saya akan segera pulang."
"Iya, mas tenang aja. Aku sama Aurel bakal jaga Vania disini," Laras dan Aurel melirik sinis kearah Vania.
Vania menundukkan kepalanya takut, setelah ini dirinya pasti akan menjadi bahan bulanan Mama dan kakak tirinya.
"Papa berangkat ya sayang," pamit Ferdi kepada Vania. Namun, gadis itu menggeleng, ia berharap agar papanya tidak pergi meninggalkan dirinya.
Setelah Ferdi menghilang dari pandangan, barulah Laras dan Aurel beraksi.
"Heh! Masakin makanan buat gue!!" perintah Aurel seenaknya.
"Tapi kak, aku mau istirahat," protes Vania.
"Apa lo bilang? Istirahat? Gak ada! Cepet, bikinin gue makanan!"
Vania menggeleng tegas, hari ini dirinya cukup lelah dengan tugas kuliah yang menumpuk.
"Gak, bikin aja sendiri!" ucap Vania berani.
"Berani lo sama gue?!" tajam Aurel seraya menjambak rambut Vania.
"Sudah, kamu turuti saja keinginan kakak kamu jika masih ingin tinggal di rumah ini," timpal Laras membela Aurel.
"Tapi ini rumah saya, bukan rumah anda!" bantah Vania tak terima.
"Oh ya? Sertifikat tanah ada di tangan saya, mau apa kamu?" sinis Laras.