[Komedi-Romantis]
Bagaimana jadinya jika seorang Duda muda kaya raya tertarik pada gadis SMA?
"Saya suka susu kamu."
"Hah?!"
"Eh--maksudnya susu buatan kamu."
Penasaran dengan kelanjutannya? Mari intip kelakuan si bucin tolol, Aldiksa Diningrat.
[F...
Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya untuk mendukung karyaku💕
Warning! Aku bikinnya mendadak plus dalam keadaan ngantuk, maaf kalau gak nyambung....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
10.Guru Tukang Halu
"Pak Diksa, boleh saya masuk?"
Suara seseorang dari luar membuat Elin tersedak, padahal sedikit lagi nasi gorengnya akan habis.
"Gimana ini Om?" panik Elin.
"Kamu sembunyi dimana saja, asalkan tidak terlihat," Diksa pun ikut panik.
Elin mengangguk cepat, gadis itu berkeliling mencari tempat persembunyian. Namun, ia tak kunjung menemukannya.
"Pak Diksa, apa anda di dalam?" Suara itu kembali muncul.
"Iya Bu, sebentar saya sedang ganti baju!!!" teriak Diksa beralibi.
Elin menatap Diksa takut, "Saya sembunyi dimana Om?" gadis itu mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Kamu sembunyi di sana!" Tunjuk Diksa ke arah pintu yang terletak di pojok ruangannya. Elin yang terlanjur panik langsung berlari dan masuk kedalam ruangan tersebut.
"Sudah selesai belum Pak Diksa?" Suara Bu Fitri terdengar tidak sabaran.
"Silahkan masuk Bu," ucapnya kala Elin sudah berada di tempat yang aman.
Ceklek!
Pintu terbuka, memperlihatkan Bu Fitri yang memasang senyum manis.
"Ada apa ya Bu?" tanya Diksa sesopan mungkin.
"Oh begini, tadi saya membeli makanan kebanyakan, jadi saya mau mengajak bapak untuk makan bersama, kan sayang kalau di buang," terangnya.
Namun, ekpresi Bu Fitri tiba-tiba murung,"Tapi sepertinya Pak Diksa sudah makan duluan," lanjut Bu Fitri kala melihat meja Diksa sudah dipenuhi kotak makan dan piring.
Diksa tersenyum canggung,
"Kalau begitu yang ini untuk bapak makan nanti saja, saya duluan ya Pak," ucap Bu Fitri meletakkan paper bag di atas meja Diksa, kemudian melangkah keluar dari sana.
Diksa langsung bernafas lega, pria itu segera menghampiri Elin. "Kamu boleh keluar," ujar Diksa memberitahu.
Elin keluar, lalu mengernyit heran kala menemukan sebuah paper bag di atas meja kerja Diksa. Tanpa seizin sang pemilik, dengan lancang gadis itu langsung menyambar makanan yang dibawa oleh Bu Fitri.
"Apa ini?" tanya Elin memasang ekspresi seperti Chef Renata.
"Saya juga tidak tahu, coba kamu buka,"
Elin langsung menatap Diksa,"Boleh?"
Diksa lantas mengangguk dan tersenyum, merasa lucu dengan gadis didepannya itu.