35 - Perkara Sambal

157K 14.6K 3.1K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang udah liat? Bagaimana perasaan kalian?🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ada yang udah liat? Bagaimana perasaan kalian?🤣

Pembaca setia Baby Duda pasti bisa bedain sifat Trio Kampret (Ilham, Diksa, Reynand)
Kalau persamaan ketiganya adalah sama-sama prik🤣

35. Perkara Sambal

"Loh loh...terus gue naik apa?" protes Ilham saat melihat kedua insan itu sudah nangkring di atas motornya. Reynand duduk di depan dan Alika duduk dibelakangnya.

"Kamu duduk dibelakang Alika," ujar Reynand kelewat santai membuat Alika mendelik tak terima.

"Om kira saya cabe-cabean?!!"

Ilham tersenyum konyol, "Oke!!!"

Alika pun menjadi was-was, gadis itu segera turun dari motor Ilham dan duduk di depan Reynand.

"Biar saya yang nyetir!" ucapnya kesal.

Jadilah Reynand berada di tengah-tengah Ilham dan Alika.

"Kamu bisa naik motor?" tanya Reynand ragu.

"Bisa lah! Udah, om tenang aja, dijamin selamat sampai peristirahatan terakhir..." ujar Alika ngawur.

"Jangan ngadi-ngadi lo Mal!"

Alika menoleh sinis kearah Ilham, "Mal!! Mal!! Lo kira gue jamal?!!"

"Nama lo kan Malika, biasa di panggil Malik!" ceplos Ilham sesuka hati.

"Panggil gue Alika atau Al, udah itu aja! Gak usah pake embel-embel lain!!!"

"Padahal masih keren Malik, ya kan Bang?" Ilham menatap Reynand meminta persetujuan.

"Iya," Reynand hanya mengiyakan saja, meski tak mengerti arah pembicaraan kedua monyet itu.

"Serah lo dah!" Alika mulai menstarter motor milik Ilham, kemudian motor tersebut melaju keluar dari pekarangan SMA Pancasila. Beruntung hujan sudah reda, jadi ketiganya tak perlu bersusah payah untuk memakai jas hujan.

ELDIKSA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang