27 - Sah!!!

170K 15.9K 1.4K
                                    

vote dan komen sebanyak-banyaknya untuk mendukung karyaku💕

vote dan komen sebanyak-banyaknya untuk mendukung karyaku💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27. Sah!!!

"Saya terima nikah dan kawinnya Acelin Belvara binti Yusuf Nugraha dengan maskawin tersebut di bayar tunai!"

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH!!!" teriak Diksa spontan seraya mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

Suasana sekitar mendadak hening. Padahal mereka ingin berkata Sah, tapi naasnya terpotong oleh teriakan Diksa.

Elin yang melihat itu meringis malu, ia mencubit lengan Diksa agar berhenti berulah. Gadis itu tersenyum canggung kearah tamu undangan.

SAH!!!

Akhirnya Diksa dan Elin sudah sah menjadi pasangan suami istri.

Diksa menatap istrinya cengengesan, pria itu mendekatkan wajahnya dan mencium kening Elin, begitupun Elin yang mencium punggung tangan Diksa.

☘️☘️☘️

Pesta pernikahan Elin dan Diksa berlangsung sangat meriah.

Semua biaya acara di tanggung oleh Diksa, keluarga Elin tidak diperkenankan mengeluarkan uang sepeser pun karena keseluruhan adalah tanggung jawab Diksa.

"Hai bestie, perkenalkan nama saya Ilham Cakra Rahardian, putra Bapak Sucipto Rahardjo dan Ibu Teti Sudarsono."

Ilham ditugaskan menjadi MC di acara pernikahan Diksa dan Elin. Meski somplak-somplak begitu, Ilham sangat berbakat menjadi pembawa acara, dikarenakan sikapnya yang humoris mendekati gila, membuat para tamu undangan tidak bosan dengan lawakan yang senantiasa terlontar dari mulut pria itu.

"Itu bapak saya yang kepalanya botak, di samping nya ada Emak saya pakai gamis warna pink," tunjuk Ilham kearah Cipto yang tengah melambaikan tangannya bangga.

Di atas panggung, Diksa mendengus kesal, padahal ini adalah acara pernikahannya, tapi malah disalah gunakan oleh Ilham untuk mengenalkan keluarga nya.

"Hoaammm!!" Elin menguap kecil, seharusnya di jam-jam seperti ini dirinya sudah tepar di atas kasur.

"Ngantuk sayang?" tanya Diksa seraya mengusap lembut pipi istrinya.

Elin mengangguk lemah.

"Sini senderan, nanti kalau acaranya udah selesai aku bangunin." Diksa menepuk dadanya agar Elin bersandar di sana.

Tanpa berlama-lama lagi, gadis itu langsung menyambar dada bidang Diksa yang hangat dan nyaman itu, sangat sandarable.

Cup!

ELDIKSA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang