Hello Komplotan Janda!!!
Kangen gue gak? Maaf update nya lama, idenya sudah muncul.
••••••••••
"Mas aku nanti mau beli sepatu baru ya. Kemarin Alika pamer ke aku, dia baru dibeliin sepatu sama Mas Rey..." adu Elin kepada suaminya. Kini mereka sedang dalam perjalanan pulang dari rumah Ilham. Sedangkan Oliv sudah tertidur di kursi belakang dengan telinga yang disumpal headset.
"Iya sayang, kamu boleh beli apa aja." Diksa masih fokus menyetir, sesekali menyahut ocehan sang istri agar tidak merajuk.
"Beli dua boleh?" tanya Elin lagi.
"Boleh, beli sepuluh juga boleh," jawab Diksa enteng, lagipula dirinya bekerja juga untuk Elin. Ia tak masalah selagi istrinya itu bahagia.
"Makasih!!" seru Elin.
Tangan kiri Diksa terulur mengelus rambut istrinya, "Sama-sama..." ucapnya seraya tersenyum.
Saat sampai di lampu merah, Elin tak sengaja menemukan seorang bocah laki-laki tengah berjualan donat keliling. Elin menebak jika usianya sepantaran dengan Felix.
Elin membuka jendela mobilnya, "Dek, kakak mau beli!!!" panggil Elin semangat.
Bocah itu pun menghampiri Mobil Elin dengan senang hati.
"Mau beli yang mana kak?" tanya nya ramah sambil memamerkan gigi kelinci nya.
"Semuanya boleh?"
Bocah itu sedikit kaget dengan penuturan Elin, "S-semua?" ulangnya lagi, ia berharap jika telinganya tak salah dengar.
"Iya!" Elin tersenyum manis menatap bocah itu. Sedangkan Diksa hanya memperhatikan gelagat istrinya tanpa bersuara sedikitpun.
"Kamu gak sekolah?" tanya Elin hati-hati.
"Sekolah, tapi kalau sore bantu Ibu jualan."
"Kamu pinter banget, yaudah ini semuanya berapa?"
"Totalnya 40 ribu kak!" Bocah itu membungkus semua donat dagangan nya, kemudian menyerahkannya pada Elin.
"Ini buat kamu." Elin memberikan sepuluh lembar uang seratus ribuan.
"Ini kebanyakan kak..."
"Gapapa, buat modal usaha biar tambah banyak. Anggap aja ini rezeki karena kamu rajin bantu orang tua."
"Eh kok nangis?" Elin kaget saat melihat bocah itu malah menangis.
"Makasih kak...sebelumnya aku gak pernah pegang uang sebanyak ini. Pasti Ibu seneng..."
"Sama-sama ganteng!"
Elin tak sadar jika lampu lalu lintas sudah berganti hijau, padahal ia belum sempat berpamitan dengan bocah itu.
"Kamu pengen makan donat sayang?" tanya Diksa bingung.
Elin menggeleng lugu, "Enggak."
"Terus kenapa kamu beli semua?"
"Kok kamu gitu sih? Emang gak boleh kalo aku beli semua? Aku cuman gak tega liat anak sekecil itu kerja..." Mata Elin tiba-tiba berkaca-kaca. Hormon Ibu hamil membuat wanita itu menjadi sensitif.
Diksa gelagapan dibuatnya, "Maaf, maksud aku bukan kayak gitu..."
Diksa memandang istrinya yang masih enggan menyahut.
"Sayang..." panggil nya lembut. #diksapedo
"Jangan marah, mau aku beliin donat lagi?" tawarnya guna membujuk sang istri.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELDIKSA [End]
Roman d'amour[Komedi-Romantis] Bagaimana jadinya jika seorang Duda muda kaya raya tertarik pada gadis SMA? "Saya suka susu kamu." "Hah?!" "Eh--maksudnya susu buatan kamu." Penasaran dengan kelanjutannya? Mari intip kelakuan si bucin tolol, Aldiksa Diningrat. [F...