Hello panda!! Janda is back!!!
🌼🌼🌼
"EL GUE DI DEPAN!!!" teriak Alika. Gadis itu sudah rapi mengenakan seragam sekolah.
"BENTAR!!!" Tak lama setelah teriakan itu terdengar, muncullah Elin dengan meneteng tas.
Keduanya kali ini akan mengambil buku album dan SKL (Surat Keterangan Lulus) di sekolahnya, karena ijazah belum keluar.
"Baru lagi neng?" sindir Alika saat melihat tas Elin sudah ganti lagi.
Elin hanya bisa cengengesan menanggapi ucapan Alika.
"Udah ayo berangkat!" ajak Alika.
"Aku antar ya sayang!" ujar Diksa yang tiba-tiba muncul dari belakang.
"Kamu gak sama Mas Rey?" tanya Elin bingung, biasanya pagi-pagi buta Reynand sudah mangkir di rumahnya untuk berangkat ke kantor bersama Diksa.
"Aku gak tau, apa mungkin dia marah gara-gara masalah kolor?" Diksa menebak-nebak.
"Emang ada apa Om?" Kini giliran Alika yang bertanya.
"Dua hari yang lalu saya tidak sengaja menghilangkan motor Ilham, ternyata di dalam jok motor itu ada kolor Frozen milik Reynand."
"Kamu sih gak hati-hati, kasian kan Mas Rey nangis karena kolor nya ilang!"
"Namanya juga musibah sayang..." tutur Diksa lembut.
"Yaelah perkara kolor Projen aja sampe nangis!" Alika baru tahu jika Reynand pecinta animasi itu. Badan saja yang besar, ternyata hatinya hello kitty.
"Udahlah gak usah diurusin mending kita cepet berangkat, nanti Bu Gita nunggu!" kata Alika menyudahi perdebatan.
Ngomong-ngomong tentang Bu Gita, wanita itu memang menjadi wali kelas Elin untuk menggantikan Bu Fitri.
•••••••••••••••
"El kantin yok, udah lama gak keliling sekolah!" ajak Alika dan dibalas anggukan oleh Elin.
"Lo kenapa?" tanya Alika cemas saat melihat wajah Elin yang tampak pucat.
Elin tersenyum, "Gak papa, cuman pusing dikit."
"Lo belum sarapan?"
"Udah, tapi gue muntahin lagi."
"Ikut gue!" Alika menarik tangan Elin menuju kantin.
Sesampainya di sana, suasana kantin sangat ramai, banyak murid-murid sedang mengantri untuk membeli makanan.
"Lo duduk disini, biar gue yang antri!" tutur Alika.
"Berdua aja Al, kan gue juga ikut makan!"
"Gak usah bandel, lo lagi sakit!"
"Gapapa, kalo cuman berdiri gue kuat kok." Elin mendorong punggung Alika agar gadis itu segera mengantri, sedangkan Elin berdiri dibelakangnya dengan kepala yang disandarkan di bahu Alika.
Antrian didepan masih panjang, Alika menjadi khawatir. Akhirnya gadis itu melangkah ke depan.
"Permisi Dek, sorry boleh gue antri dari sini? Temen gue lagi sakit soalnya, dia belum makan dari tadi, " ucap Alika seramah mungkin kepada Adik kelasnya.
"Boleh Kak, silahkan!" balas adik kelas dengan nametag Syifa.
"Gak! Enak banget lo, antri dibelakang sana!!!" sentak seorang gadis dibelakang Syifa. Namanya Veni.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELDIKSA [End]
Romance[Komedi-Romantis] Bagaimana jadinya jika seorang Duda muda kaya raya tertarik pada gadis SMA? "Saya suka susu kamu." "Hah?!" "Eh--maksudnya susu buatan kamu." Penasaran dengan kelanjutannya? Mari intip kelakuan si bucin tolol, Aldiksa Diningrat. [F...