Chapter 264 : Mencoba Sendiri Obatnya

348 56 5
                                    

Yu Xiao masuk ke kamar tempat Su Xi-er berada, merasakan kehangatan dari udara yang dihangatkan dari penghangat menyapu melewatinya.

Pei Qian Hao masih duduk di pinggir ranjangnya. Ketika ia melihat kalau Yu Xiao diselimuti dengan goresan, ia bertanya, "Apa kau berhasil mendapatkan tanaman obatnya? Bagaimana tubuhmu?"

"Tidak apa-apa, aku membawa tanaman obatnya bersamaku, dan aku akan bertahan hidup tanpa masalah. Namun, satu pengawal kekaisaranmu, barangkali mati setelah ia terjatuh dari jurang, mencoba untuk mengalihkan tentara menjauh dariku."

Pei Qian Hao tidak mengatakan apa-apa, hanya menundukkan kepalanya untuk menatap Su Xi-er yang tertidur. Tatapannya berubah dingin. Yun Ruo Feng telah menyinggungku dengan membuat seorang pengawal kekaisaran jatuh dari jurang. Tidak ikut campur dalam urusan Nan Zhao, bukan lagi suatu pilihan!

(T/N : hao, daku padamu, seorang pengawal pun berharga buat dirimu ga kayak si nganu =_=)

"Ambil sepotong ginseng dan emut di mulutmu." Pei Qian Hao menyerahkan ginseng itu pada Yu Xiao.

Yu Xiao mengambilnya dan meletakkan sepotong ke dalam mulutnya. Kemudian, ia berjalan ke arah rak di dalam kamar dan menggunakan sisa air panas untuk membersihkan luka-lukanya.

Yu Xiao bergerak dengan cepat, melepaskan duri-duri yang masih tersangkut di kulitnya secara efisien tanpa terlalu banyak tersentak. Lalu, ia pergi dan menuju ke kamar si tabib senior untuk mengambil beberapa tanaman obat untuk luka-lukanya.

Yu Xiao kembali bersama si tabib senior di belakangnya, orang itu sudah selesai merebuskan obatnya dari tanaman obat yang baru saja dibawa pulang.

Namun, Yu Xiao menghadangnya maju ke depan. "Rumput Jiwa sangat tidak lazim. Itu adalah obat, sekaligus racun, jadi aku akan mencobanya lebih dulu."

Tentunya, tabib senior itu mengetahui tentang kegunaan pengobatan Rumput Jiwa. Saat ia melihat Yu Xiao mengulurkan tangan, ia segera menarik kembali mangkuknya. "Tidak, bukan hanya kau masih anak-anak, kau juga diselimuti dengan luka. Kalau terjadi sesuatu, kau tidak akan selamat."

"Jangan khawatir, aku sudah pernah mencoba segala macam racun sebelumnya, dan tubuhku baik-baik saja. Biarkan kucoba obatnya." Yu Xiao meraih mangkuk obatnya lagi setelah ini.

Namun, sebelum ia bisa mengambilnya ke tangannya, suara yang rendah dan dalam pun berbunyi, "Bawakan kemari. Pangeran ini akan mencoba obatnya."

Gerakan Yu Xiao terhenti; ekspresi si tabib senior juga serius. Meskipun Guan Xiang memberitahukan padaku jati dirinya, aku masih tidak bisa memercayai bahwa pria di balik pintu ini adalah Pangeran Hao dari Bei Min, sudah jelas kalau nona muda ini tidak mungkin hanyalah dayang biasa apabila Pangeran Hao sendiri yang mencoba obat untuknya.

Tabib senior itu membawakan obatnya dengan hati-hati ke dalam kamar, bersama Yu Xiao yang diam-diam mengikuti di belakangnya. Setelah menutup pintunya, Yu Xiao berbalik, melihat Pei Qian Hao perlahan-lahan menyeruput obat itu tanpa kata.

Tabib senior itu tampak cemas. Rumput Jiwa seperti jamur di pegunungan. Ada yang beracun dan ada yang bagus. Sementara warna dan bentuk dari jamur akan memperlihatkan apakah mereka beracun atau tidak, hal yang sama tidak dapat dikatakan pada Rumput Jiwa. Baik yang beracun atau pun yang normal, semua tampak sama.

Jika Rumput Jiwa ini beracun, bahkan dewa pun tak akan bisa menyelamatkannya. Baik nona muda dan Pangeran Hao akan mati. Jika Rumput Jiwa ini bagus, maka kita akan sangat beruntung, memiliki obat yang mampu mengobati segala jenis penyakit.

"Pangeran Hao, periksa dalam lima belas menit, apakah tubuh Anda merasa gatal atau apakah tenggorokan Anda merasa sakit. Jika Anda bisa bernapas dengan normal, warna bibir Anda normal, dan Anda tidak merasa mati rasa, maka Anda boleh memberikan semangkuk obat ini untuk diminum Nona." Si tabib senior berkata dengan hormat. Tanpa mengutarakan secara lantang, pada dasarnya, ia sedang memberitahukan Pei Qian Hao bahwa ia akan mati jika terjadi sesuatu.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang